“Kami atur, kami diskusikan dulu di Dishub. Sebenarnya…mau lebih efektif lagi ya naik kendaraan umum. Ganjil-genap kan mirip dengan three in one, makanya dikaji lagi”
Jakarta – Wakil Gubernur DKI Jakarta mengatakan, kebijakan ganjil-genap mirip dengan kebijakan three in one yang telah dihapus oleh pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta karena dianggap tidak efektif mengurai kemacetan di Ibu Kota.
Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta harus mengkaji lebih mendalam lagi kebijakan ganjil-genap tersebut sebelum memutuskan untuk diterapkan.
“Kami atur, kami diskusikan dulu di Dishub. Sebenarnya, kalau mau efektif itu ya ERP (Electronic Road Pricing), mau lebih efektif lagi ya naik kendaraan umum. Ganjil-genap kan mirip dengan three in one, makanya dikaji lagi,” kata Djarot di kawasan Jakarta Barat, Sabtu (18/6/2016).
Lebih lanjut Djarot menyebut beberapa catatan yang harus diperhatikan bila kebijakan ganjil-genap nantinya diterapkan. Hal itu antara lain adanya kemungkinan pengendara yang memasang pelat nopol ganda palsu baik yang ganjil maupun genap.
“Pelat nomor kan bisa dimainin, bisa nanti orang punya dua pelat nomor, makanya teknisnya seperti apa nanti pelaksanaannya akan dikaji lagi bersama,” tuturnya.
seperti diketahui, kebijakan ganjil-genap rencananya akan diberlakukan di empat jalan protokol, yaitu Jalan MH Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Gatot Subroto, dan Jalan HR Rasuna Said.
Kebijakan ini akan mulai diterapkan pada Juli 2016 mendatang pada waktu-waktu tertentu, yakni dari pukul 07.00-10.00 dan 16.00-20.00 WIB.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.