Menteri Sekretaris Negara, Pratikno mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu menolak jika ditanya terkait pengadaan mobil dinas baru untuk Presiden, meskipun beberapa mobil dinasnya tersebut sering mogok saat digunakan dalam kunjungan kerja ke daerah.
“Kalau tanya Pak Presiden selalu bilang enggak usah, ngapain enggak apa-apa. Tapi kalau urusan kayak begini enggak tahulah nanti,” kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, (21/3) merespon mobil Presiden yang mogok di Kalimantan Barat pekan lalu.
Pratikno melihat ada urgensi yang luar biasa untuk pembaruan mobil dinas Presiden. “Tapi kalau saya melihat ada urgensi luar biasa untuk pembaruan ini. Tapi sampai sekarang Presiden enggak anu. Kalo saya minta konsultasi enggak usah,” katanya.
Mensesneg menyatakan pengadaan mobil dinas bagi Presiden sebenarnya tidak harus melalui persetujuan Presiden karena melalui mekanisme pengadaan biasa sehingga melalui keputusan menteri saja dianggapnya cukup. Masih menurut Pratikno, mobil dinas yang ada saat ini sudah sangat tidak layak sehingga ada urgensi luar biasa untuk pengadaan mobil dinas RI-1.
“Jadi ya saya melihat ada urgensi luar biasa. Sangat tidak layak. Sudah beberapa kali mogok kok. Di Banjarnegara pernah mogok, di Kalimantan pernah, di Jawa timur Ponorogo kalau enggak salah. Jadi sudah ada urgensi. Cuma kalau tanya Presiden, enggak usah,” katanya.
Pratikno mengaku tidak mendapatkan alasan apa pun dari Jokowi yang selalu menolak untuk dibelikan mobil dinas baru. “Ah enggak apa-apa, enggak usahlah itu saja. Tapi kalau saya lihat ada urgensi, jadi cukup di Mensesneg,” katanya.