Kamis, 28 September 23

Meski Hadir Berbaju Merah, Kader PDIP Tetap Ogah Dukung Bima

BOGOR – Meski akar rumput PDI Perjuangan Kota Bogor diketahui banyak yang menolak mengusung Bima Arya Sugiarto sebagai bakal calon (balon) cawalkot di Pilkada 2018, namun politisi PAN ini tak kehilangan akal. Jurus pencitraan pun mengemuka. Hal itu terlihat saat Walikota Bogor yang berniat maju kembali pada bursa pemilihan kepala daerah mendatang menggunakan pakaian merah di perayaan HUT PDI Perjuangan ke 44.

“Siapapun punya hak maju di pilkada melalui PDI Perjuangan. Sebab, saat pilwakot sebelumnya, PDI Perjuangan juga membuka diri bagi yang ingin mendaftar. Soal siapa yang layak diusung menurut pilihan PDI Perjuangan, nantinya DPP PDI Perjuangan yang memutuskan,” tukas Ketua DPRD Kota Bogor asal PDI Perjuangan, Untung Maryono saat dimintai komentarnya terkait penampilan Bima menggunakan baju merah, Senin (30/1/2017).

Lalu, apa kata Bima Arya soal penampilannya yang terlihat berbeda? Wakil Ketua DPP PAN Kota Bogor ini berkelit saat ditanya beredarnya kabar rencana maju melalui PDI Perjuangan. Kata Bima, dia siap berkoalisi dengan siapapun.

“Kalau untuk koalisi kedepan, saya siap dengan semua partai. Kalau untuk pilkada nanti kan ada mekanismenya sendiri. Kalau soal warna baju ini karena saya memperingati Imlek,” ujarnya usai menghadiri perayaan HUT PDIP di Gedung Wanita, Kota Bogor, baru-baru ini.

Sementara, PAC Bogor Timur PDI Perjuangan, Rahmat Heryana saat diminta tanggapannya jika Bima Arya maju dari partainya, ia secara tegas menolak mendukung.

“Soal Pilkada Kota Bogor, PDI Perjuangan punya calon sendiri. Kenapa harus Bima? Siapa Bima Arya? Selama ini yang kami ketahui sebagai kader PDI Perjuangan, Bima tak pernah miliki visi yang sama dalam berpolitik. Dimulai dari saat pilpres, ia bukan pendukung Jokowi. Selanjutnya, saat Pilkada DKI Jakarta, Bima yang saya dengar ketua tim sukses Agus Harimurti-Slyviana, bukan dukung Ahok-Djarot. Soal prestasi di Kota Bogor? Sulit menjawabnya,” tukasnya.

Ungkapan senada disampaikan Ketua PAC Bogor Tengah, PDI Perjuangan Kota Bogor, Irvan Boeloe. Secara lugas ia menyampaikan, PDI Perjuangan tidak perlu ngoyo dukung Bima Arya.

“PDI Perjuangan Kota Bogor punya stok banyak sumber daya manusia untuk dimajukan di pilkada. Tidak harus Bima. Dasar pemikiran saya, PDI Perjuangan yang mengantongi suara 18 persen di pemilu 2014 lalu tidak perlu membangun koalisi gemuk. Cukup satu partai saja. Dan, kalau memilih balon, perlu dilihat rekam jejaknya. Kita partai nasionalis sulit mendukung figur yang punya kiprah masa lalu bersebrangan dengan ciri sosok nasionalis,” tandasnya.

Informasi yang dihimpun media online ini dari beberapa sumber mengatakan, hampir kebanyakan kader banteng moncong putih Kota Bogor berkomentar senada menolak PDI Perjuangan jadi tunggangan politik Bima Arya. Selain Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata yang dipastikan akan maju di Pilkada Kota Bogor, belakangan menguat beberapa nama lain dari kader PDI Perjuangan seperti Bagus Karyanegara, Atty Somadikarya dan Rudi Harsa Tanaya.

Mekanisme penjaringan balon cawalkot versi PDI Perjuangan diperkirakan akan digelar dalam tahun ini. Nantinya, setelah didahului dibukanya pendaftaran di DPC PDI Perjuangan Kota Bogor akan berlanjut pemilihan 3 nama balon cawalkot pada pemilihan tingkat kelurahan, diteruskan pada jenjang kecamatan hingga tingkat Kota Bogor. Kemudian, 3 nama tersebut diajukan ke DPD PDI Perjuangan Jawa Barat dan finalnya diputuskan DPP DPI Perjuangan. (eko)

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait