Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkapkan bahwa kondisi BUMN saat ini semakin kuat dan kokoh seiring dengan kinerja yang terus bertumbuh. Hal itu tercermin dalam laporan kinerja BUMN tahun 2018 semakin kokoh.
Dari laporan keuangan, Aset, Laba, Ekuitas, Belanja Modal (Capital Expenditure/Capex) sampai dengan kontribusi kepada APBN dalam bentuk Pajak, PNBP dan Dividen pun naik cukup signifikan. Hal tersebut disampaikan oleh menteri BUMN Rini Soemarno dalam acara Rapat Koordinasi BUMN di JCC Senayan, Jakarta, pada 28 Februari lalu.
“Sampai dengan 31 Desember 2018, total aset BUMN telah menembus angka Rp 8.092 Triliun, naik Rp 882 Triliun dari capaian 2017 sebesar Rp 7.210 Triliun. Total laba BUMN tumbuh menjadi Rp 188 Triliun dari Rp 186 Triliun pada 2017,” urai Menteri Rini.
Besarnya kontribusi BUMN dalam pembangunan infrastruktur pun terlihat dari capex BUMN yang meningkat sepanjang 2018, mencapai Rp 487 Triliun, naik signifikan dibandingkan 2017 sebesar Rp 315 Triliun. Dimana Capex 2018 tersebut didominasi oleh sektor infrastruktur.
Rini pun mendorong BUMN agar terus bersinergi dan berinovasi dalam memberikan nilai tambah untuk produk dan layanan yang lebih efisien lewat hilirisasi. Sektor yang tengah difokuskan mengejar hilirisasi yakni Migas dan Pertambangan. Diharapkan kedua sektor tersebut dapat meningkatkan nilai tambah produknya menjadi 10 kali lipat.
Dalam rangka mengoptimalkan dampak ekonomi dari pembangunan infrastruktur, BUMN juga dipacu melanjutkan utilisasi jalan tol Trans Sumatera dan jalan tol Trans Jawa yang telah beroperasi.
“Untuk itu ke depan BUMN harus meningkatkan akselerasi dan kinerjanya. Peran BUMN sebagai agen pembangunan dan agen penciptaan nilai pun harus terus ditingkatkan. Langkah kita masih panjang, marilah kita terus kerja, kerja, dan kerja demi kemajuan Indonesia,” kata Rini.
Rapat Koordinasi BUMN dihadiri oleh seluruh Dewan Direksi, Komisaris BUMN dan pejabat eselon Kementerian BUMN. Dalam rangkaian kegiatan Rakor pun mereka diberikan pengarahan oleh sejumlah pejabat tinggi Kementerian dan Lembaga seperti Kepala BNN Heru Winarko, Direktur Penanganan Permasalahan Hukum LKPP Setya Budi Arijanta, Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro dan paparan spiritual leadership dari KH Ali Nurdin.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.