Kamis, 21 September 23

Mentan : Swasembada dan Peningkatan Produksi Pangan Strategis yang Kita Raih Tak Lepas dari Peran  PPL

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, keberhasilan yang diraih Indonesia saat ini, yakni berhasil meningkatkan produksi pangan strategis dan pendapatan bagi petani, tidak lepas dari peran PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan). “Buktinya, Indonesia mampu melewati ancaman peristiwa El Nino 2015 dan La Nina 2016,” ujar Amran

Menurut Amran, keberhasilan kita beradaptasi terhadap El Nino dan La Nina, yang membuat kita tidak mengalami paceklik di tahun 2016. Hal ini, masih menurut Amran, membuat produksi pangan meningkat, bahkan untuk beras kita tidak impor.

“Produksi padi selama dua tahun yakni 2015 hingga 2016 naik 11 persen, jagung naik 21,8 persen, cabai naik 2,3 persen, dan bawang merah naik 11,3 persen. Kemudian, tidak ada impor beras, ekspor beras naik 43,7 persen, impor jagung turun 66,6 persen dan impor bawang merah turun 93 persen,” tegas Amran.

Pernyataan itu dikeluarkan Amran disela-sela penyerahan Formasi dan Hasil Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri  Sipil  (CPNS) Penyuluh  Pertanian, yang dinyatakan lulus seleksi. Formasi dan hasil seleksi CPNS ini diserahkan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman kepada 441 Bupati/Walikota selaku Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) Kabupaten/Kota di Ungaran, Semarang, Selasa (11/4).

Hadir pada kegiatan tersebut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Wakil Ketua Komisi IV DPR, Herman Khaeron, Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Subagyo, Perwakilan KPK dan Perwakilan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi.

raw-5

Dalam acara tersebut, Amran juga menyatakan bahwa tenaga PPL saat ini, jumlahnya masih jauh dari jumlah yang dibutuhkan. Untuk itu, tenaga PPL yang ada, diminta Amran untuk bekerja dengan jujur dan memiliki komitmen yang kuat untuk kesejahteraan petani.

“Ada 23.000 PPL dari kebutuhan 70.000. Tapi dari kekurangan tenaga PPL ini, indonesia mampu meraih swasembada. Untuk itu, saya minta PPL harus jujur dalam bekerja, dengan tekad dan komitmen membantu meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani,” ujar Amran.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan nasib penyuluh THL (Tenaga Harian Lepas) saat ini sudah jelas. Hal ini menurutnya dapat terwujud karena kegigihan Mentan Amran dan jajaran Komisi IV DPR RI. Untuk itu, penyuluh THL yang telah diangkat statusnya menjadi CPNS harus mampu memajukan petani. Masih menurut Ganjar, peran PPL akan optimal jika para PPL bisa menyesuaikan diri dengan teknoligi digital.

“Peran penyuluh harus bisa menyelesaikan problem yang ada di petani, walaupun jumlah penyuluh belum memenuhi jumlah yang diinginkan yakni satu desa satu penyuluh. Harapan saya, penyuluh harus menggunakan high teknologi agar bisa berkomunikasi dengan petani dan mendata permasalahan secara cepat. Penyuluh mau tidak mau, suka tidak suka harus masuk di era digital,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron menyampaikan apresiasi kepada Menteri Pertanian yang merespon dengan cepat perjuangan DPR RI bersama penyuluh THL. Menurutnya, Kementerian Pertanian telah mendorong peran penyuluh THL sebagai pasukan organik yang senantiasa ada di tengah petani, sehingga pembangunan pertanian saat ini mengalami kemajuan.

“Untuk itu, etos kerja penyuluh THL yang statusnya sudah menjadi CPNS, harus mampu meningkat dan gigih meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani,” ujarnya.

Untuk diketahui, Kementan mengusulkan formasi sebanyak 7.684 orang penyuluh THL yang berusia kurang dari 35 tahun, untuk ditingkatkan status kepegawaiannya menjadi CPNS Penyuluh Pertanian. Adapun yang berusia lebih dari 35 tahun akan diarahkan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), setelah Peraturan Pemerintah tentang Manajemen PPPK diterbitkan.

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait