Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu meminta semua pihak agar tidak mencampuradukkan urusan agama dan politik. Urusan agama jangan dibawa ke politik, sebaliknya urusan politik jangan dibawa ke agama.
“Agama itu pasti benar. Karena dia berasal dari Tuhan. Kita semua meyakini itu. Kalau politik itu ciptaan manusia. Ada yang tidak benarnya. Bahkan banyak sekali enggak benarnya. Jadi jangan dicampur-adukkan,” kata Ryamizard saat bertemu dengan para ulama dan tokoh agama di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat (11/11).
Menanggapi kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh calon gubenur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa dipanggil Ahok yang melahirkan demonstrasi pada 4 November lalu, Ryamizard mengatakan aksi demostrasi adalah hak semua warga bangsa.
Namun, aksi tersebut diharapkan tidak ditunggangi oleh kepentingan politik dari pihak-pihak tertentu. Jika sudah ditunggangi politik maka niat untuk membela Alquran yang dianggap dinistakan oleh Ahok menjadi tidak tepat.
“Agama adalah kebenaran sejati. Sementara politik adalah pemikiran dan asumsi manusia. Politik pasti bisa salah, sementara agama tidak. Maka bedakan urusan agama dengan politik,” tuturnya.
Dia mengharapkan para ulama bisa berperan untuk memberikan pemahaman yang benar. Para ulama harus membantu masyarakat untuk tidak mencampuradukkan kedua hal tersebut