Selasa, 26 September 23

Mengisi Liburan dengan Berliterasi

Mengisi liburan bisa dengan beragam kegiatan yang positif. Bukan berarti memasuki liburan panjang, maka anak tidak bisa mengembangkan bakat dan minatnya terutama di bidang literasi. Memanfaatkan waktu libur dengan membaca buku bisa jadi cara yang tepat agar anak tetap berliterasi sambil berlibur. Disinilah peran orangtua diharapkan terus mendampingi dan memotivasi anak untuk tetap senang membaca.

Dijelaskan Whole School Development USAID PRIORITAS Jawa Timur, Dyah Puspitasari, di dalam Modul II Pelatihan USAID PRIORITAS telah disinggung tentang peran orangtua dalam memanfaatkan waktu saat di rumah dengan mendampingi anak untuk membaca. “Kegiatan ini penting dilakukan sebagai upaya membudayakan membaca untuk anak dari sekolah berlanjut di rumah. Sehingga upaya yang sudah dilakukan di sekolah, dapat ditindaklanjuti di rumah,” ungkap Dyah, Rabu, (28/12/2016).

Kegiatan liburan seru lainnya yang bisa dilakukan oleh orangtua terkait literasi adalah mengajak anak-anaknya untuk mengunjungi toko buku. “Mengajak anak ke toko buku juga menjadi upaya mendekatkan anak dengan buku. Tidak harus toko buku baru, bisa juga ke toko buku bekas namun buku-bukunya masih sangat bagus dan sangat layak dibaca,” terang Dyah. Biarkan anak-anak memilih sendiri buku yang mereka sukai. Pembiasaan-pembiasaan ini akan membentuk karakter anak agar lebih mencintai buku.

Sementara itu, kegiatan berliterasi saat liburan juga dikembangkan di sekolah-sekolah mitra USAID PRIORITAS di Jawa Timur. Di SDN Segunung Kabupaten Mojokerto, misalnya, siswa di sekolah tersebut, kelas awal yaitu kelas 1, 2, dan 3 diberikan tugas langsung oleh guru agar anak membaca di rumah bersama orangtuanya minimal 1 buku.

“Saat penerimaan rapor menjelang liburan awal Desember lalu, kami menginformasikan kepada orangtua tentang kegiatan membaca bersama dengan orangtuanya di rumah masing-masing, minimal 1 buku. Nanti pada saat anak-anak masuk sekolah di semester genap, mereka wajib menceritakan kembali isi buku yang dibaca dan bercerita bagaimana moment membaca bersama keluarganya di rumah,” terang Guru Kelas SDN Segunung Kabupaten Mojokerto, Yuli Ambarsari. Kegiatan ini sudah dilakukan oleh Ambar sejak setahun lalu. Hasilnya, anak-anak antusias menceritakan buku-buku yang mereka baca, bahkan sebagian besar membaca lebih dari 1 buku bersama keluarganya.

Di SMP Laboratorium Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Guru Bahasa Indoenesia, Dyah Eko Kurniawati, menganjurkan di sekolah tersebut memberikan tugas kepada siswanya menjelang libur sekolah. “Untuk Kelas VII mereka saya minta membuat sebuah tulisan tentang cerita fantasi versi mereka. Cerita fantasi tersebut ditulis minimal 1 halaman buku dan diserahkan pada saat awal pelajaran semester genap Januari nanti,” ungkap Dyah.

Menurut Dyah, momen liburan yang biasa dimanfaatkan siswa untuk bermalas-malasan di rumah atau tidak ada aktivitas liburan, dengan memberikan tugas ini liburan siswa lebih terarah. “Mereka bisa memperkaya imajinasi mereka dengan membaca buku atau menonton video terlebih dahulu, baru kemudian menulis cerita fantasi sesuai dengan imajinasi mereka. Dengan begitu mereka mengembangkan literasi melalui budaya membaca dan menulis baik di rumah maupun di sekolah,” terang Ibu satu anak yang sering menjadi narasumber literasi dalam kegiatan USAID PRIORITAS. Nanti cerita fantasi yang terbaik dari siswa akan dibukukan menjadi buku antologi seri kedua. Seri pertama sendiri sudah terbit pada 2015 lalu berisi kumpulan cerpen dan puisi anak didiknya.

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait