Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo meminta saat penyelenggaran pilkada serentak 2017 tidak dinodai dengan kemunculan isu-isu bernuansa Suku, Agama, Ras dan Antargolongan untuk menjatuhkan lawan politik.
“Jangan sampai (Pilkada) dinodai oleh provokator yang mengarah pada isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan),” kata Tjahjo di Yogyakarta, Sabtu (24/9).
Selanjutnya, Tjahjo mengimbau kepada seluruh tim sukses serta pasangan calon mampu bersaing secara sportif tanpa memprovokasi pendukungnya agar tidak menanamkan isu-isu SARA untuk menjatuhkan masing-masing lawan politik.
“Kami terus mencermati setiap hari,” ujarnya.
Menurutnya, berdasarkan hasil koordinasi Kemendagri bersama Badan Intelijen Negara (BIN), kepolisian telah menyepakati adanya deteksi dini terhadap kemungkinan munculnya provokasi SARA serta konflik selama masa Pilkada serentak mendatang.
Kepolisian serta BIN, menurut Tjahjo, telah memetakan secara mendetail seluruh wilayah penyelenggara Pilkada yang memiliki potensi konflik. Meski demikian, potensi itu tidak akan terjadi apabila penanganan oleh seluruh pemangku kepentingan dapat terlaksana dengan baik.
“Oleh karena itu kami mengimbau kepada seluruh pasangan calon agar tidak memprovokasi pendukungnya. Kalau nanti dia kalah ya kalahlah secara terhormat, kalau menang ya menang secara terhormat pula,” kata Tjahjo.