Sabtu, 30 September 23
Beranda Featured Mendagri Ajak Kepala Daerah Meniru Orde Baru

Mendagri Ajak Kepala Daerah Meniru Orde Baru

0
Mendagri Ajak Kepala Daerah Meniru Orde Baru

MEDAN – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengigatkan kepala daerah agar tak bekerja sendiri. Menurut Tjahjo, pemerintahan daerah tidak diartikan sebagai gubernur, bupati dan walikota saja. Yang dimaksud pemerintahan daerah,menurut Tjahjo termasuk Kepala Kejaksaan, Kepala Kepolisian Daerah, TNI dan unsur Pengadilan atau hakim.

Keberhasilan pemerintahan daerah saat ini, kata Tjahjo, tidak bisa diukur dengan perencanaan dan penyerapan anggaran saja.”Pemerintah daerah itu tidak hanya bicara anggaran, rencana pembangunan tapi juga harus bisa diteksi dini dan identifikasi gelagat perkembangan kemasyarakatan,”kata Tjahjo saat membuka Musrenbang Sumut di Medan, Jumat 1 April 2016. Selain Tjahjo,Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Puspayoga menghadiri pembukaan Musrenbang Sumut.

Agar berhasil menjaga stabilitas keamanan,sambung Tjahjo, kepala daerah tidak bisa bekerja sendiri.”Libatkan TNI, libatkan Polisi, Jaksa juga Ketua Pengadilan. Kerjasama tersebutlah yang disebut pemerintahan daerah. Jadi pemerintahan daerah bukan gubernur, bupati dan walikota saja.”tuturnya.

Tjahjo merujuk stabilitas keamanan saat rezim orde baru berkuasa bisa ditiru pemerintaha daerah saat ini.
Dulu zaman orba, Tjahjo mencontohkan, satu saja gelas pecah aparat dibawah langsung bergerak, Ada Camat, Komandan Koramil, Kapolsek dan lain-lain.”Semua mencari informasi gelas yang pecah milik siapa, kenapa bisa pecah dan lain sebagainya. Itu artinya koordinasi lintas aparatur penting.”kata Tjahjo mengingatkan.

Pelaksanatugas Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi mengatakan, Musrenbang Sumut  2016 sangat strategis karena berada pada masa Masyarakat Ekonomi Asean atau MEA. Ekonomi Sumut. kata Erry, diprediksi akan tumbuh 5,56 persen tahun ini berdasarkan indikator yang ada seperti inflasi 4 persen plus minus atau terpaut sedikir dibanding inflasi Sumut tahun 2015 yakni 3,24 persen.

Kontribusi ekonomi Sumut,sambung Erry ditopang dari pertanian sebesar 22.01 persen. Sedangkan secara  nasional sektor pertanian hanya menyumbang 11,4 persen untuk negara. Kedua sektor industri pengolahan memberi kontribusi sebesar 20,9 persen bagi perekonomin Sumut.

“Kami optimistis Sumut akan menyumbang secara signifikan perekonomian nasional karena ada Danau Toba yang sudah ditetapkan sebagai destinasi wisata baru.Warga Sumut berterimakasih atas perhatian pemerintah pusat kepada Danau Toba dengan membentuk satu badan otorita mengelola Danau Toba.”kata Erry. Namun, sambung Erry pemerintah daerah tetap perlu menjaga stabilitas keamanan agar ekonomi berjalan baik.”Tidak ada tempat bagi gerakan radikalisme dan intoleransi dan narkoba.”kata Erry.