Sabtu, 2 Desember 23

Mempercepat Elektrifikasi Pedesaan sebagai Stimulus Ekonomi Saat Pandemi Covid 19

Dalam era resesi ekonomi yang disebabkan oleh wabah penyakit menular seperti saat ini, sangat penting bagi pemerintah Indonesia untuk meluncurkan stimulus ekonomi sambil menciptakan peluang baru dalam skala besar. Dalam merencanakan stimulus ekonomi saat pandemi covid-19 ini, pemerintah tentunya juga tetap harus mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan apabila ingin efek pembangunannya bisa berkelanjutan terus. Dalam konteks ini, BUMN seperti PLN sebagai satu-satunya perusahaan listrik milik negara di Indonesia memiliki tanggung jawab khusus karena sekarang mereka memiliki sarana untuk membawa agenda pembangunan berkelanjutan ke garis depan sebagai bagian dari agenda pemulihan ekonomi.

Ketika Clean Power Indonesia (CPI) membangun pembangkit listrik biomassa berbasis komunitas di Mentawai sebagai yang pertama di Indonesia, kami sangat memahami besarnya tantangan dalam membuat sesuatu yang baru. Risiko gagal dalam membuktikan dampak positif sosial dan lingkungan di proyek percontohan ini juga sangat besar. Selama bertahun-tahun, sektor listrik Indonesia didominasi oleh segelintir pemain yang sebagian besar berfokus pada eksploitasi bahan bakar fosil dan teknologi konvensional. Tapi sekarang dengan ancaman resesi ekonomi di depan mata, kami percaya ada urgensi bagi pemerintah untuk mengadopsi model kami untuk merangsang ekonomi di seluruh negeri terutama untuk daerah tertinggal.

Kriteria sosial proyek berfokus pada dampak langsung proyek kepada penduduk setempat di daerah tersebut. Kami merancang proyek untuk dapat menciptakan pekerjaan sebanyak-banyaknya untuk masyarakat lokal dan pekerjaan yang tercipta merupakan pekerjaan tetap bukan honorer yang tidak bisa digantikan oleh orang dari luar daerah. Dalam pengamatan kami, ketika banyak orang lokal memiliki pekerjaan tetap di komunitasnya maka mereka akan cenderung lebih peduli dalam persoalan sosial dan lingkungan yang terjadi di sekitar mereka. Proyek ini juga bertujuan untuk secara optimal menggunakan sumber daya alam di sekitar pembangkit listrik, mengurangi polusi, menjaga keanekaragaman hayati, dan berkontribusi untuk menurunkan emisi gas rumah kaca nasional sesuai target kesepakatan perubahan iklim di Paris. Oleh karena itu, tujuan utama dari proyek ini dari awal adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan lingkungan di daerah tertinggal di Indonesia.

Sayangnya kriteria sosial dan lingkungan masih belum menjadi perhatian utama para pengembang pembangkit listrik di negri ini dan sangat jarang masuk dalam perencanaan awal. Kami percaya apabila hal ini dibiarkan bisa menjadi bencana di kemudian hari bagi bangsa dan negara ini serta merugikan bisnis pembangkit listrik itu sendiri dalam jangka panjang. Indonesia memiliki kekayaan sumber daya energi terbarukan yang tersedia berlimpah dan keanekaragamannya tidak dapat ditandingi oleh negara-negara lain di dunia. Energi terbarukan lokal juga dapat menciptakan lebih banyak pekerjaan lokal daripada pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Apabila kita mengabaikan fakta ini maka kita semua akan bertanggung jawab pada generasi penerus atas rendahnya akses listrik ke masyarakat terpencil dan menghambat terciptanya jutaan lapangan kerja baru buat mereka. Resesi ekonomi yang diakibatkan oleh wabah Covid 19 ini mengangkat urgensi penciptaan lapangan kerja lokal di seluruh wilayah dan terjadinya ketahanan energi nasional bagi Indonesia.

Di daerah kepulauan seperti Indonesia timur, pembangkit listrik biomassa seperti di Mentawai tentu juga akan menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat lokal daripada genset diesel yang masih banyak dioperasikan oleh PLN disana. Pengadaan biomassa selain tidak bergantung pada rantai pasokan logistik yang panjang seperti bahan bakar diesel, juga akan memperluas lahan produktif masyarakat di sekitar pembangkit listrik. Bahkan di era minyak murah seperti sekarang, penciptaan sumber energi lokal pasti akan menghemat biaya dan subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Lebih penting lagi, dengan beralih dari bahan bakar diesel ke biomassa lokal, PLN telah benar-benar menjadi agen pembangunan ke daerah-daerah tertinggal dan meungkinkan terjadinya pemberdayaan sosial dan terutama perempuan. Namun, PLN tidak dapat mungkin melakukan ini sendirian dan mereka perlu bermitra dengan perusahaan swasta yang memiliki akses teknologi, pemahaman konsep pembiayaan perubahan iklim dan studi terhadap faktor-faktor sosial dan lingkungan yang diperlukan untuk mendapatkan pendanaan murah.

Karena itu pemerintah Indonesia perlu segera mendorong PLN agar melakukan transisi dari sumber bahan bakar fosil yang polutif dan kadang harus diimpor ke sumber energi terbarukan lokal yang tersedia berlimpah sebagai prioritas nasional yang penting di era pemulihan ekonomi. Energi terbarukan juga perlu diposisikan sebagai program penciptaan lapangan kerja sekaligus menjadi bagian dari program ekonomi rendah karbon nasional. Penanaman biomassa secara massal untuk penyediaan energi lokal yang dikombinasikan dengan upaya restorasi lahan juga perlu didorong untuk seluruh wilayah Indonesia terutama daerah kepulauan.

Perubahan ini hanya dimungkinkan apabila pemerintah Indonesia berpikir untuk mengubah cara penyediaan listrik bagi seluruh penduduknya. Kombinasi program stimulus ekonomi dengan pengembangan energi terbarukan lokal akan membantu kita menjadi negara yang lebih tangguh di masa depan. Tidak ada waktu yang lebih baik dari sekarang ini untuk mendorong perbaikan lingkungan hidup demi kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Apakah itu perbaikan kualitas udara, rehabilitasi lahan/hutan atau peralihan ke energi terbarukan, semua dapat menjadi suatu program yang komprehensif. Masa depan Indonesia akan sangat cerah apabila kita dapat melindungi kondisi lingkungan hidup kita dan menciptakan komunitas yang lebih tangguh sesudah wabah berlalu. Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat terjamin dan yang juga penting, kita akan menghuni bumi yang jauh lebih bersahabat dengan manusia.

 

IMG-20200510-WA0074

 

Penulis: Jaya Wahono Clean Power Indonesia, organisasi penerima Indonesia Sustainable Business Awards 2019 dalam kategori Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait