Rabu, 27 September 23

Megawati: Seni dan Kebudayaan Alat Pemersatu Bangsa Saat Demokrasi Terancam

Megawati Soekarnoputri tampak hadir pada pertujukan “Sri Eng Tay yang diselenggarakan di Graha Bhakti Budaya-Taman Ismail Marzuki Sabtu (29/10/2016). Setelah pertunjukan selesai, Megawati memberikan komentar atas pertunjukan tersebut. Dalam komentarnya Megawati mengaku kaget mendapat undangan tersebut.

‘Awalnya saya kaget mendapat undangan pertunjukan budaya ini, Namun, saya bersemangat untuk hadir dalam acara kebudayaan ini, sebab dia yakin bahwa seni dan budaya bisa menjadi alat untuk pemersatu bangsa, seperti pesan dalam samb” sambut Mega.

“Pada saat ini proses berdemokrasi di Indonesia sedang mengalami sebuah cobaan. Karena ada di antara kita sendiri yang sedang berupaya untuk tidak menerima perbedaan, dan sering menyelesaikan persoalan dengan kekerasan”. Lanjut Megawati lagi.

“Sebagai warga Indonesia kita tidak boleh mempermasalahkan agama, ras, atau siapa dia. Mari bersatu, apa pun yang terjadi, mari kita lakukan secara damai di bumi Indonesia. Tolong pesan ini disampaikan ke mana-mana,” pungkas Megawati.

Pertunjukan “Sri Eng Tay” ini diangkat dari cerita silat yang juga berjudul Sri Eng Tay. Melalui silat, akan tergambar sikap kependekaran, yang relevan dengan situasi saat ini yang sarat dengan perebutan kekuasaan dan ambisi. Pertunjukan ini adalah kreasi Butet Kartaredjasa, Agus Noor, Bre Redana, Djaduk Ferianto. Dan didukung oleh Cak Lontong, Akbar, Marwoto, Yu Ningsih, Trio Gam, Henky Solaiman, Hans Huang, Alena Wu, Febrianti Nadira, Flora Simatupang

Kehadiran Megawati didampingi oleh putrinya Puan Maharani yang juga Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto serta sejumlah fungsionaris PDIP.

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait