Kamis, 21 September 23

Masyarakat Diminta Tak Terpancing Isu “Rush Money” 25/11

Masyarakat diminta agar tidak terpancing isu akan adanya rush money atau penarikan uang secara besar-besaran pada 25 November mendatang sebagaimana pesan yang tersebar lewat berbagai media social akhir-akhir ini.

“Saya berharap masyarakat tidak khawatir dan tidak terpancing, karena perbankan ini harus kita pelihara,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (18/11/2016).

Kartika mengungkapkan bahwa perbankan adalah sistem keuangan paling besar di Indonesia sehingga harus dijaga. Jika perbankan goyah, maka akan berdampak pada ekonomi.

“Tetapi kalau saya tidak khawatir karena pasar tidak akan terpancing,” katanya.

Dia menambahkan bahwa sejauh ini juga belum ada antisipasi khusus dari Bank Mandiri untuk menghadapi gerakan rush money. Pihaknya hanya menyampaikan kepada nasabah agar tetap tenang dan tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan isu tersebut mengada-ada dan sengaja dilontarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Janganlah mengada-ada, itu namanya sudah mengalihkan langkah (politik) ke ekonomi,” ujar Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (17/11/2016).

Seperti diketahui isu gerakan rush money berkembang bersamaan dengan rencana aksi demonstrasi kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Darmin menilai pihak-pihak yang menyebarkan isu ini adalah orang-orang yang tidak mengedepankan kepentingan bangsa dan negara. Sebab, isu politik yang saat ini sudah ada dalam proses hukum dikaitkan dengan ekonomi.

Ia menuturkan, jika penarikan uang dilakukan secara besar-besaran, itu akan berdampak buruk kepada ekonomi. Ia juga memastikan tidak akan ada yang diuntungkan dari gerakan tersebut.

 

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait