Ketika pola hidup sudah berbasis internet, peran serta kaum perempuan termasuk perempuan perbatasan dalam mengelola sendi-sendi berkehidupan sosial,p pun tak bisa dinafikan. Apalagi berbagai aplikasi media daring (jejaring sosial) telah mulai menjamur, tentu saja perempuan tak hanya sekedar menempatkan diri sebagai pengawas modernisasi namun juga harus mampu menjadi pelaku dari era digitalisasi itu sendiri.
Hal tersebut dituturkan oleh Founder Indonesia Woman IT Awareness (IWITA) Martha Simanjuntak didepan ratusan peserta pelatihan Literasi Digital di Lt 5, Kantor Bupati, Jl Ujang Dewa/Sedadap Nunukan, Rabu (28/11/2018). Menurut Martha, perempuan terutama di perbatasan juga jangan hanya menjadi penonton dari pesatnya gaya hidup di era digital tapi ia meminta agar perempuan juga harus mampu menjadi pengendali dalam perkembangan internet yang keberadaanya memang tak bisa dibendung sebagaimana saat ini.
“Jangan kita malah menjadi korban dari ekspansi digital dengan mudah mempercayai atau bahkan ikut-ikutan menyebarkan hoax,” ujar Martha.
Bukan hal yang susah menurut Martha bagi perempuan Indonesia terutama diperbatasan untuk menjadi pelaku sebagai wanita milenial dan pengendali era digital tersebut. Ketika kaum perempuan sudah mampu menguasai cara bermedia sosial, ungkap Martha, mereka dapat memaatkan media-media tersebut untuk berbisnis secara online.
“Berbicara literari digital, itu bukan hanya tengang mengenai hal yang positif. Tapi juga harus menjadi hal yang produktif,” tegas Martha.
Apalagi menurut Martha, Kabupaten Nunukan yang letaknya berbatasan dengan negara-negara tetangga seperti Sabah dan Serawak adalah wilayah yang kaya akan seni dan budaya yang menghasilkan beragan karya souvenir tradisonal maupun kuliner khas perbatasan. Maka keberadaan media berbasis internet akan menjadi salah satu sarana paling efektif guna memasarkan produk-produk tersebut.
“Akan banyak sekali manfaatnya ketika kita sudah faham tentang penggunaan media berbasis internet ini. Untuk itu ketika insfratruktur sudah mulai terbuka dan jaringan internet juga sudah dapat diakes, mari kita jadikan hal ini untuk mewujudkan perempuan di perbatasan sebagai wanita yang berdaya saing,” tandas wanita cantik berambut cepak tersebut.
Oleh karena itu Martha menyebut bahwa literasi digital adalah hal yang sangat penting. Karena dengan pelatihan-pelatihan berbasis digital, akan tercipta manajemen yang baik khususnya bagi kaum perempuan dalam memanfaatkan internet. Martha juga mengungkapkan bahwa lirerasi digital yang diadakan saat itu akan terus berkesinambungan. Dengan memgunjungi situs serempak.id yang difasilitasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, para peserta akan dapat mengakes berbagai pengetahuan lain mengenai peran serta kaum perempuan dalam mewarnai arah perjalanan bangsa.
“Dengan mengunjungi serempak.id kita harap bukan menyasar para peserta saat sosialisasi ini saja, tapi lebih luas karena di portal itu kita dapat melakukan interaksi yang tak hanya seputar tentang perempuan saja namun juga terhadap problema masyarakat lainya,” tutup Martha.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.