Letjen TNI (Pur) Marciano Norman terpilih sebagai Ketua Umum KONI (Komite Olah Raga Nasional Indonesia) periode 2019-2023. Mantan Kepala Badan Intelijen Negara sebagai Nahkoda KONI tersebut ditetapkan secara aklamasi dalam Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas) berlangsung di Hotel Sultan, Senayan, Selasa (2/7/2019).
Penetapan secara aklamasi tersebut juga karena Marciano merupakan Calon Tunggal dalam pemilihan. Diketahui, hal ini terjadi karena kandidat calon ketum Muddai Madang tidak memenuhi persyaratan administrasi.
Muddai tidak lolos berdasarkan hasil verifikasi tim Penjaringan dan Penyaringan dalam Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas). Proses penetapan Marciano sebagai ketua umum KONI dilakukan saat Muddai melakukan aksi walk out.
Usai terpilih, Marciano menyatakan bahwa pihaknya membuka pintu selebar-lebarnya untuk tim pemenangan Muddai Madang yang memilih walk out yang terdiri dari Enam KONI Daerah, dan 8 cabor di Musornas ini. Apalagi tujuannya sama-sama ingin membantu olahraga Indonesia menjadi lebih baik.
Marciano berharap seluruh pihak menepikan perbedaan. Pernyataan tersebut mengacu adanya 28 anggota KONI yang memutuskan walk out karena menilai Musornas cacat hukum.
“Saya mengajak semua pemangku kepentingan di bidang olahraga, baik dari wartawan, kementerian pemuda dan olahraga , KOI, KONIDA, bahkan peserta musornas ini yang karena dinamika tadi ada hal-hal yang kurang sependapat meninggalkan ruangaan ini. Saya selaku ketua KONI Pusat yang baru, pintu saya selalu terbuka untuk kembali berkomunikasi dengan mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum KONI, Suwarno, menyebut Marciano mendapat suara terbanyak. Dari jumlah anggota KONI Pusat yang disebut ada 104, 90 anggota di antaranya menyetujui Marciano sebagai ketum.
“Tadi yang walkout hanya sedikit saja kok. Enam dari KONI Daerah Provinsi, sementara delapan dari PP/PB cabor. Sisanya semua setuju Bapak Marciano sebagai Ketua,” kata Suwarno.
Sebagaimana diketahui, Marciano bukan orang baru di dunia olahraga nasional. Mantan Jenderal tersebut juga pernah menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) selama dua periode. Selain itu, Marciano pernah menjadi Ketua Inkai Kalimantan Barat dan Pembina Persatuan Olahraga Berkuda Indonesia (Pordasi).
Dalam pengabdianya sebagai Prajurit, putera dari Mayor Jenderal TNI (Purnawirawan) Norman Sasono tersebut pernah menjabat sebagai Pangdam Jaya dan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Kodiklat TNI-AD). Marciano juga merupakan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) sejak19 Oktober 2011 hingga 8 Juli 2015.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.