Kamis, 21 September 23

LSI Denny JA: Dugaan Penistaan Agama Turunkan Elektabilitas Ahok-Djarot

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denni JA, menyatakan elektabilitas calon Gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merosot. Hal tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh LSI pada 31 Oktober hingga 5 November dengan menggunakan metode multistage random dan 440 responden.

“Memang kami melakukan survei sebelum Ahok ditetapkan menjadi tersangka, tetapi, didalam pertanyaan survei kami masukkan pertanyaan jika Ahok menjadi tersangka,” ujar Peneliti LSI, Ardian Sopa di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, pada Jumat (18/11).

Selanjutnya, jelas Sopa, elektabilitas Ahok terus merosot. Saat ini, elektabilitas Ahok sudah di bawah 30 persen, yaitu diangka 24.6 persen atau turun 6.8 persen dari survei yang sama di bulan Oktober 2016 sebelumnya, yaitu 31.4 persen.

“Kasus dugaan penistaan agama (Kasus Al Maidah) adalah salah satu faktor utama turunnya suara Ahok di November 2016,” kata Sopa.

Sementara itu, elektabilitas pasangan lainnya yaitu Anies-Sandi dan Agus-Sylvi naik. Anies-Sandi yang sebelumnya 20.00 persen (sebelum Ahok tersangka) naik menjadi 31.90 persen dengan pertanyaan terbuka dan 31.10 persen peranyaan tertutup (setelah Ahok tersangka).

Selanjutnya, elektabilitas pasangan Agus-Syilvi naik dari 20.9 persen (sebelum Ahok tersangka) menjadi 30.9 persen dengan pertanyaan tertutup dan 32.30 persen dengan pertanyaan terbuka (setelah Ahok tersangka).

“Dengan keadaan seperti ini, Ahok-Djarot berpotensi tersingkir bahkan di pemilihan putaran pertama , karena dia menjadi nomor buncit diantara dua pasangan lainnya, dengan selisih 10 persen. Ahok-Djarot ditinggalkan pemilihnya dengan penetapan status tersangka ini,” papar peneliti LSI tersebut.

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait