Selasa, 3 Oktober 23

Labuhan Jukung Krui, Surga Terbengkelai di Lampung

Deburan ombak yang bergulung-gulung memecah di bibir pantai yang berpasir putih. Sejauh mata memandang terbentang hamparan permadani alam yang berupa laut biru, sementara di kiri kanan nampak pegunungan yang berjejer menambah eksotiknya pemandangan.

Hal itulah yang akan kita rasakan tatkala kita sudah menjejakan kaki di Pantai Labuhan Jukung Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Akses jalan yang tersedia pun menambah kemudahan kita untuk langsung sampai di bibir pantai yang diwarnai ribuan pohon kelapa. Di bawah rindangnya lambaian daun kelapa dan daun ara kecil, para pengunjung juga dapat menikmati sajian khas dan kuliner dari Kabupaten baru hasil pemekaran tersebut.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Untuk yang terbiasa memacu adrenalin, ombak di pantai ini juga sangat menantang dan aman untuk melakukan selancar. Saat sore hari, keindahan pantai makin sempurna dengan dengan hiasan ‘sunset’-nya. Para wisatawan dapat melihat langsung panorama eksotik tatkala matahari mulai terbenam di Samudra Hindia itu. Pun jika malam tiba, para wisatawan tak perlu khawatir karena di beberapa titik pinggir pantai, tersedia banyak penginapan dengan tarif yang amat terjangkau.

Disisi lain dari Pantai Labuhan Jukung Krui ini, kita dapat menaiki bukit karang yang oleh masyarakat sekitar disebut sebagai Pulau Pisang. Dari atas bukit ini kita dapat melihat sebuah pemandangan eksotik yang jarang kita jumpai di daerah lain.

“Pantai Jukung Krui ini merupakan surga kecil yang yang dianugerahkan Tuhan, keindahanya jarang saya jumpai di tempat lain,” ucap Anggelina, salah seorang wisatawan asal Hungaria kepada indeks berita.com saat media ini mengadakan perjalanan khusus ke tempat ini.

Penginapan di Krui

Namun sebagian pengunjung masih sangat menyayangkan pada pengelolaan pantai ini yang menurut mereka masih kurang dalam pembenahan. Hal ini diutarakan oleh Budi, salah seorang anggota Banteng Indonesia Rider yang mengadakan Touring pada Minggu (19/12) ke tempat ini. Ia mengatakan bahwa seharusnya Pemerintah Daerah Kab. Pesisir Barat agar dapat lebih jeli dalam memanfaatkan potensi alam agar menjadi destinasi wisata yang bertaraf internasional.

“Seperti Pulau Pisang ini, seandainya tempat ini dikelola dengan baik, saya yakin para wisatawan akan semakin betah untuk berkunjung ditempat ini. Tapi ini kelihatanya dimubazirkan begitu saja. Padahal di daerah lain, mereka berlomba-lomba untuk menciptakan destinasi wisata, di sini yang sudah dikaruniakan potensi alam kok malah nggak dimanfaatkan dengan baik,” paparnya.

Yang diucapkan Budi memang sangat beralasan, pasalnya di atas bukit karang (Pulau Pisang-red), masih berupa ilalang liar dan justru menjadi hutan kecil bahkan ada beberapa titik yang justru ditanami sayuran oleh beberapa warga sekitar dan belum lagi di bibir pantai masih banyak terlihat sampah-sampah sisa batang pohon yang ditebang.

“Saya berharap para pejabat di kabupaten ini saat mengadakan perjalanan ke daerah lain contohnya ke Bali, ambil juga ide dari perjalanan tersebut untuk dibawa pulang dan diterapkan disini. Selama ini para wisatawan selalu berkiblat ke Bali dan daerah lain dalam berlibur, kenapa kita ngga berusaha menarik minat wisatawan itu untuk mendatangi tempat ini,” pungkas Budi.

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait