Yogyakarta – Meski Maskot Pilkada 2017 Kota Yogyakarta telah diluncurkan sejak 31 Juli 2016 lalu, KPU Kota Yogyakarta tidak henti-hentinya mensoasialisasi maskotnya. Ditemui Indeksberita di kantornya, Wawan Budiyanto selaku Kepala KPU Yogyakarta menjelaskan bahwa fungsi dari sosialisasi tersebut tidak lain adalah menjelaskan visi pilkada melalui filosofis dari mascot tersebut.
Dijelaskan oleh Wawan bahwa maskot tersebut berbentuk gunungan yang sering digunakan dalam pergantian adegan berbagai cerita pewayangan. Disebut Gunungan karena menyerupai bentuk “gunung” yang memiliki ujung lancip menjulang diatas layaknya bidang poligon.
Ujung lancip dalam gunungan tersebut juga diartikan sebagai puncak proses pemilihan kepala daerah di Kota Yogyakarta, yaitu terpilihnya Walikota dan Wakilnya melalui proses panjang yang dimulai dari sisi terbawah bidang poligon.
“Gunungan juga menggambarkan proses pementasan wayang dan pementasan wayang itu juga menggambarkan keterbukaan, karena setiap orang dapat menyaksikan pertunjukan. Kita berharap bahwa pilwali ini juga terbuka disaksikan oleh banyak orang. Karena kita ingin pemilu yang transparan, yang akuntable dimana masyarakat dapat menjadi saksi dalam setiap tahapannya,” ungkap Wawan (5/9).
Wawan juga menjelaskan bahwa jauh hari sebelum maskot gunungan didesain, KPU Yogyakarta sudah menciptakan akronim sendiri untuk calon maskotnya. Gunungan yang berarti “gunakan nurani untuk Ngayogyakarto nyaman” menjadi harapan KPU Yogyakarta agar masyarakat memilih dengan hati nuraninya sehingga terciptanya Kota Yogyakarta yang lebih nyaman.
“Jadi maskot itu tidak hanya sekedar dengan nama gunungan, karena ada akronimnya,” pungkas Wawan.