Minggu, 2 April 23

Korban Tewas Awan Panas Sinabung Menjadi 7

MEDAN — Korban meninggal dunia akibat tersapu awan panas yang meluncur dari kawah Gunung Sinabung di Kabupaten Karo,Sumatera Utara bertambah menjadi 7 orang setelah pagi tadi nyawa Ibrahim Sembiring korban luka bakar,tak tertolong.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karo Jhonson Tarigan mengatakan, korban ketujuh sempat mendapat perawatan luka bakar di Medan sebelum meninggal.”Luka bakarnya lebih 50 persen.”kata Tarigan kepada IndeksBerita.com,Minggu 22 Mei 2016.

Petugas gabungan penyelamat,ujar Tarigan hingga Ahad siang terus melakukan penyisiran terhadap korban dan masyarakat yang masih berada di Desa Gamber,Kecamatan Simpang Empat,Kabupaten Karo,Sumatera Utara dibawa keluar dari zona merah ( zona larangan ).

Korban meninggal dunia tersapu awan panas Sinabung bertambah menjadi tujuh. Identitas ke ketujuhnya sebagai berikut:

1. Karman Meliala,umur 60 tahun, Alamat Desa Gamber(Jenazah masih di Rumah Sakit Umum Kabanjahe ).

2. Irwansyah Sembiring, Alamat Desa Gamber ( Jenazah masih di RSU Kabanjahe ).

3. Nanin Beru Sitepu, 50 tahu,Alamat Desa Gamber ( Jenazah masih di RSU Kabanjahe ).

4. Leo Peranginangin, 25 tahun,Alamat Desa Gamber ( Jenazah masih di RSU Kabanjahe ).

5. Mulip Ginting 45 tahun,Alamat Desa Gamber ( Jenazah masih di RSU Kabanjahe ).

6. Ersada Ginting 55 tahun,Alamat Desa Gamber ( meninggal setelah beberapa saat dirawat di RSU Adam Malik Medan ) dan saat ini Jenazah masih berada di RSU Adam Malik
Medan.

7. Ibrahim Sembiring (Meninggal dunia Minggu 22 Mei 2015).

Adapun yang kritis akibat luka bakar telah dirujuk ke RS Efarina Etaham Berastagi yakni: Cahaya Sembirng dan Cahaya Beru Tarigan .”Semuanya warga Desa Gamber.”ujar Tarigan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumut Ajun Komisaris Besar Rina Sari Ginting mengatakan,hari ini dilakukan evakuasi warga yang masih bertahan di zona merah serta menghimbau warga desa agar tak melakukan aktifitas serta memasuki zona larangan.”Personil kita (Polisi) sudah memulai evakuasi sejak kemarin.”kata Rina.

Pada saat kejadian, seluruh korban berada di Desa Gamber, melakukan aktifitas berladang di zona merah (jarak radius 5 KM dari Gunung Sinabung).”Dari keterangan warga ada 25 kepala keluarga yang melakukan aktifitas berladang di zona merah.”ujar Rina.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei menginstruksikan kepada Bupati Karo, Sumatera Utara agar mengambil langkah-langkah cepat untuk mengosongkan zona merah dari semburan awan panas Gunung Sinabung yaitu di Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo.

“Patroli, penjagaan, dan sosialisasi agar ditingkatkan. Aparat agar lebih tegas melarang,”kata Willem Minggu, 22 Mei 2016.

Willem menambahkan ancaman Gunung Sinabung tidak hanya letusan disertai awan panas. Namun ada potensi banjir lahar dingin akibat dari letusan tersebut.

Aktivitas vulkanik di Gunung Sinabung masih dalam kategori tinggi. Willem menyebutkan potensi letusan susulan masih akan terjadi. Termasuk disertai semburan awan panas dari sisi timur, tenggara, dan selatan Gunung Sinabung.

Menurut Willem, adanya pasokan magma dari perut Gunung Sinabung mengakibatkan guguran lava yang akan menghasilkan awan panas setelah pertumbuhan kubah lava. Awan panas adalah campuran material berukuran debu hingga blok. Suhunya bisa mencapai lebih dari 700 derajat celcius yang meluncur dengan kecepatan bisa di atas 100 kilometer per jam.

Willem menambahkan sambil menunggu relokasi selesai dilakukan, BNPB telah memberikan bantuan sewa rumah sebesar Rp 3,6 juta per kepala keluarga setiap tahun. Selain itu juga memberikan bantuan sewa lahan pertanian sebesar Rp 2 juta untuk setiap kepala keluarga setiap tahun

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait