Ksatria Airlangga meminta seluruh masyarakat pendukung pasangan capres/cawapres Jokowi – Ma’ruf Amin hanya memilih caleg yang kampanyekan Jokowi. Sebaliknya kepada para caleg (calon anggota legislatif) partai koalisi pendukung Jokowi-Maruf Amin, Ksatria Airlangga mendorong agar mereka berani memasang foto Jokowi pada perangkat kampanye mereka.
Koordinator Ksatria Airlangga Teguh Prihandoko menjelaskan, hal tersebut penting mengingat waktu pencoblosan tinggal 1 Bu lagi. Sedangkan alat peraga itu bisa berupa baliho, spanduk, leaflet, brosur, stiker, kalender, cangkir dan sebagainya.
“Waktu tinggal satu bulan. Seluruh caleg harus berani ikut mengkampanyekan kemenangan Jokowi di basis pemilih mereka,” tegas Koordinator Ksatria Airlangga Teguh Prihandoko Senin (17/3) di Surabaya.
Dalam pantauan para aktivis Ksatria Airlangga di berbagai provinsi di Indonesia, masih cukup banyak terlihat spanduk atau baliho caleg yang mejeng sendirian, tidak menyertakan foto Jokowi atau simbol angka 01. “Yang tidak berani, jangan dipilih,” lanjutnya.
Deklarator Ksatria Airlangga Heru Hendratmoko mendukung penuh ajakan itu. Heru mendesak para caleg yang belum mempromosikan Jokowi di alat peraga segera melakukannya. “Kalau mereka pasang foto Jokowi kan lebih menguntungkan. Elektabilitas mereka juga bisa ikut terangkat,” ujarnya di Jakarta.
Teguh menduga caleg yang tidak memasang foto Jokowi karena mereka khawatir ada serangan dari kubu lawan. Padahal kekhawatiran itu sama sekali tidak punya dasar. “Partainya sudah jelas mendukung, kok calegnya ogah-ogahan mengampanyekan Jokowi. Itu kan mau enaknya sendiri!” sergahnya.
Menurut Teguh, serangan yang ditujukan terhadap pasangan Jokowi – Ma’ruf selama ini luar biasa besarnya. Fitnah, black campaign, hoax disebar untuk menggerus elektabilitas Jokowi yang kian meningkat. Berbagai isu seperti kebangkitan PKI, LGBT, serbuan tenaga kerja China dan lain-lain terus dihembuskan kubu lawan. “Fitnah dan hoax itu jahat dan busuk. Masak menghadapi yang seperti itu, memasang foto Jokowi saja tidak berani?”
Heru juga menyoroti kekuatan antikebhinekaan yang masih bercokol di tanah air dengan menumpang salah satu pasangan capres/cawapres. “Mereka ini yang suka tebar fitnah dan kebohongan. Menunggangi sentimen SARA. Mereka adalah penumpang gelap demokrasi. Mereka adalah musuh bersama rakyat Indonesia,” katanya.
Karena itu Heru mengimbau kalangan kampus dan akademisi untuk terlibat aktif melakukan pendidikan politik yang benar ke masyarakat. Jangan hanya karena pemilu, masyarakat Indonesia terpecah belah. “Kita jaga rumah bersama bernama Indonesia ini dengan memilih Jokowi dan caleg yang berani memasang foto Jokowi,” tutupnya.
Komunitas Ksatria Airlangga adalah forum alumni Universitas Airlangga yang pada 11 Januari 2019 mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan capres/cawapres Jokowi – Ma’ruf Amin.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.