Kehadiran KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sebagai pembicara dalam kegiatan yang diselenggarakan American Jewish Committee (AJC) Global Forum di Yerusalem, Minggu (10/6/2018), telah memunculkan kontroversi. Kendati Gus Yahya saat ini menjabat Katib Aam PBNU, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menegaskan, bahwa kehadiaran Gus Yahya di Yerusalem tersebut atas nama pribadi dan bukan atas nama PBNU.
“Menyikapi kehadiran Kiai Yahya Cholil Staquf, yang diadakan oleh Yahudi Amerika di Yerusalem Israel, kami PBNU menyatakan bahwa kehadiran Kiai Yahya Cholil Staquf atas nama pribadi, sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan PBNU,” tegas Kiai Said melalui pesan tertulisnya kepada indeksberita.com, Selasa (12/6/2018).
Terlepas dari kehadiran Gus Yahya ke Yerusalem, pria yang akrab dipanggil Kang Said tersebut menegaskan bahwa sikap Nahdlatul Ulama tidak pernah berubah. Kang Said mengungkapkan bahwa NU tetap konsisten dan akan selalu berada di pihak Palestina.
“Adapun sikap NU, dari dulu, sekarang, dan seterusnya akan selalu berpihak kepada Palestina. NU akan terus mendukung kemerdekaan dan kedaulatan rakyat Palestina dari penindasan Israel,” tandasnya.
Kang Said juga memastikan bahwa membela Palestina adalah sama saja dengan memihak kebenaran. Pasalnya menurut Kang Said, Palestina adalah bangsa yang berada dalam kezaliman oleh zionis Israel. Untuk itu ia juga menyerukan agar dunia internasional berperan aktif demi kemerdekaan yang sesungguhnya bagi Palestina.
“Terutama kepada PBB dan Amerika Serikat, kami menyerukan untuk benar-benar menegakan keadilan untuk Palestina,” imbuhnya.
Dukungan kepada Palestina menurut Kan Said adalah hal yang sangat penting. Karena dengan dukungan tersebut, Palestina akan mendapatkan haknya sebagai bangsa yang merdeka dan bangsa yang diakui eksistensinya oleh dunia internasional.
“Tentang sikap NU, sampai kapanpun akan tetap memperjuangan kemerdekaan Palestina,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, kehadiran Gus Yahya sebagai pembicara dalam lokakarya berskala internasional yang diprakarsai American Jewish Committee (AJC) di Israel mendapatkan kritika dari beberapa pihak.
Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin mengungkapkan, walaupun dalam kehadiranya di Yerusalem Gus Yahya bermaksud turut memperjuangkan kemerdekaan Palestina, namun ia berpendapat bahwa upaya diplomasi sebaiknya dilakukan oleh pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bukan oleh perorangan.
“Apakah (kehadiran Gus Yahya) akan memperlancar upaya Kemenlu atau justru memperburuk. Tetapi sebenarnya diplomasi yang kami inginkan melalui Kemenlu secara resmi,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut.
Eddy Santry
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.