Ketua MPR RI Zulkifli Hasan minta agar kebijakan bebas visa untuk kunjungan wisata segera dievaluasi. Menurutnya, kebijakan bebas visa tidak serta merta menjamin kenaikan kuantitas wisatawan asing berkunjung ke Indonesia. Menurut Zulkifli Hasan, faktor yang paling menentukan dalam peningkatan wisatawan dari manca negara (wisman), adalah bagaimana pemerintah bisa memberikan rasa aman dan rasa nyaman kepada wisatawan.
Masih menurutnya, rasa aman dan nyaman itu harus dapat dirasakan para wisman, dalam setiap kunjungannya menuju destinasi wisata. Hal tersebut diungkapkan Zulkifli Hasan usai menjadi narasumber Sosialisasi Empat Pilar di Universitas Muhammadiyah Purworejo, Senin (26/12).
“Saya rasa naiknya kuantitas kunjungan wisman ke Indonesia bukan karena kebijakan bebas visa. Kenaikan kuantitas wisman ke Indonesia adalah adanya rasa aman dan rasa nyaman. Jika rasa aman dan rasa nyaman terjamin dan fasilitas terjamin maka akan menaikan kuantitas wisman di Indonesia,” ujar Zulkifli Hasan, dalam pernyataan tertulis yang diterima indeksberita.com.
Hal senada juga telah diungkapkan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK). Â HNW dan JK seirama mendorong dan mendukung evaluasi kebijakan bebas visa. Â JK berpendapat kebijakan tersebut bukan tanpa persoalan. Salah satu persoalan yang saat ini ramai dibahas adalah penyalahgunaan izin tinggal, dengan dalih wisata. Menurut JK, jika kebijakan bebas visa justru lebih banyak menimbulkan persoalan yang mengikutinya, maka kebijakan itu sebaiknya dievaluasi. “Jika tidak bermanfaat ya evaluasi saja,” kata JK.
HNW dalam kesempatan lain menekankan bahwa kebijakan bebas visa harus melihat asas resiprokal, yakni timbali balik, kesetaraan dan rasa keadilan. “Jika resiprokal tidak ada, ya kebijakan itu akan banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Maka kebijakan itu lebih baik di evaluasi,” tutur HNW.