Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang baru dilantik, Penny Kusumastuti Lukito, mengakui bahwa sistem tata kelola pengawasan obat dan makanan selama ini masih lemah. Untuk itu, dia menegaskan komitmennya untuk melakukan perbaikan sistem tersebeut dalam masa kepemimpinanannya.
“Itu masih lemah saat ini. Itu yang kita perkuat dengan dukungan penuh dari Bapak Presiden,” kata Penny usai dilantik menjadi Kepala BPOM di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/7) pagi.
Lebih lanjut, Penny berkomitmen untuk membangun sistem pengawasan serta serta kerja sama yang lebih baik dalam tindak lanjut hasil pengawasan obat dan makanan tersebut.
“Pertama tentunya adalah legal system-nya yang akan kita perkuat, kita semua sudah sepakat dengan Kementerian Kesehatan dan semua mitra-mitra yang terkait, dengan penyidik dan sebagainya,” ujar Peny.
Sementara itu, menjawab pertanyaan wartawan terkait dengan kasus vaksin palsu yang dihadapi saat ini, Penny menegaskan bahwa penganannya sedang dalam proses penindakan dan proses lebih jauh.
“Saat ini sudah ada tim, mari kita sama-sama bekerja sama. Kami berkomitmen untuk meneruskan proses tersebut,” tutur Kepala BPOM.
BPOM, lanjut Penny, akan bekerjasama lebih erat dengan semua stakeholder yang terkait dalam menangani dan mencegah terjadinya kasus serupa.
“Kami akan memperkuat sistem pengawasan, sistem pengawasan obat dan makanan, untuk menjaga masyarakat, keselamatan bangsa, dan masa depan bangsa kita, tentunya anak-anak kita,” pungkas Penny
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.