Kamis, 21 September 23

Kementan Luncurkan Aplikasi Sistem Informasi Pertanian Modern Berbasis Smartphone

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan launching sistem informasi pertanian modern berbasis smartphone di Bogor, Kamis (22/12). Sistem informasi ini diberi nama ‘TANAM’ yakni Teknologi Pertanian modern.
Dalam arahannya, Amran menekankan keberadaan sistem informasi pertanian modern berbasis smartphone harus dapat menggetaran dunia. Misalnya dengan kenaikan produksi 1 komoditas pangan yakni jagung dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan nantinya jagung terus diekspor sehingga Indonesia mampu menghidupi atau memberi makan Asia. Bahkan ke depan pangan kita menguasai dunia.
“Jika kenaikan produksnya 10 ton per hektare saja dengan total luas tanam nasional 3 juta hektare, maka Rp 30 triliun uang yang dinikmati langsung petani. Tentunya ini menaikkan kesejahteraan dan menekan inflasi,” cetusnya.
Untuk itu, Amran meminta agar mulai tahun 2017 ditargetkan swasembada dan tidak impor untuk jagung, tahun 2019 untuk gula konsumsi dan kedelai, tahun 2025 untuk gula industri, tahun 2026 untuk daging sapi, dan tahun 2033 untuk bawang putih.
“Apabila ini mampu diwujudkan, maka di tahun 2045 Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tegasnya.
Selain itu, Amran pun berharap ke depan tidak lagi mengimpor mesin pertanian. Sebab banyak potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia dalam negeri yang pastinya dapat dioptimalkan.
Dalam kesempatan ini pun, Amran meminta agar dalam kegiatan inovasi dibuatkan peta jalan dan dapat disinergikan dengan pelaku usaha. Di antaranya yakni untuk jagung target produktivitasnya 20 ton /ha, padi 20 ton/ha dan kedelai 5 ton/ha.
“Tidak hanya komoditas ini, tapi untuk semua komoditas pangan harus ada peta jalan target produktivitasnya,” sebutnya.
- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait