Kemendikbud Siap Selenggarakan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2019

0
43
Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kemendikbud RI, Ananto Kusuma Seta, saat berikan keterangan pers di Kantor Kemendikbud pada hari Jumat (8/2/2019), mengenai Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menyelenggarakan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) tahun 2019. Acara rembuk nasional ini akan berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 11 hingga 14 Februari 2019, di kantor Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pegawai Kemendikbud, Bojongsari, Depok, Jawa Barat.

Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kemendikbud RI, Ananto Kusuma Seta, dalam konprensi pers di Kantor Kemendikbud Jakarta menjelaskan, Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan diselenggarakan sebagai wujud membangun sinergi antara seluruh pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dan masyarakat. Rencananya, acara RNPK akan dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo, pada Selasa (12/2).

“Dengan diselenggarakannya RNPK diharapkan dapat membangun sinergi pusat dan daerah serta masyarakat untuk menyukseskan program-program prioritas sebagaimana tertuang dalam Nawa Cita, sekaligus merumuskan rancangan kebijakan pendidikan dan kebudayaan tahun 2020,” jelas Ananto Kusuma Seta, yang juga Ketua Steering Committee RNPK tahun 2019, pada hari Jumat (08/02).

Dengan diselenggarakannya RNPK ini, tambah Ananto, para pemangku kepentingan dapat berbagi pengalaman dan informasi terkait pengalaman positif dan permasalahan, yang dihadapi dalam mengelola pendidikan dan kebudayaan. Dengan begitu lanjutnya, secara bersama-sama dapat merumuskan solusi yang dapat diadopsi oleh pihak-pihak terkait.

“Penyelenggaraan RNPK ini menjadi wadah dan upaya meningkatkan kerja sama berbagai pihak untuk bersama-sama membangun dan memajukan pendidikan dan kebudayaan,” tutur Ananto.

Tahun ini penyelenggaraan RNPK mengangkat tema “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”. Dengan tema ini, seluruh peserta dapat bersinergi dalam membuat strategi kedepan dalam menyukseskan program-program yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan kebudayaan.

“Beberapa isu strategis terkait pendidikan dan kebudayaan menjadi pokok bahasan dalam RNPK,” ujar Ananto.

Isu-isu strategis yang akan dibahas dalam diskusi kelompok, terdiri atas: Penataan dan Pengangkatan Guru; Revitalisasi Pendidikan Vokasi, meliputi pengembangan sertifikasi kompetensi, penguatan kerja sama lembaga pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri, penguatan kewirausahaan, dan penuntasan peta jalan revitalisasi pendidikan vokasi di provinsi. Selanjutnya Sistem Zonasi Pendidikan; Pemajuan Kebudayaan; dan Penguatan Sistem Perbukuan dan Penguatan Literasi.

RNPK tahun ini akan menghadirkan sejumlah pembicara, baik dari Kemendikbud, maupun dari luar Kemendikbud. Pembicara dari dalam Kemendikbud terdiri atas Mendikbud, Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Kepala Balitbang Kemendikbud, Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Ketua Badan Akreditasi Nasional (BAN) Sekolah/Madrasah, dan Ketua BAN PAUD dan Pendidikan Non Formal.

Sedangkan pembicara dari luar Kemendikbud akan hadir Menteri Koordinator Bidang PMK; Menteri PPN/Kepala Bappenas; Menteri Dalam Negeri; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi; Wakil Menteri Keuangan; Wakil Ketua KPK; Bupati Tulang Bawang Barat; Dirjen Dukcapil Kemendagri; Bupati Banyumas; Bupati Banyuwangi; Wakil Bupati Sumba Timur, dan; Kadisdik Provinsi D.I. Yogyakarta.

Selain itu juga ada pembicara dari dunia usaha dan dunia industri yang akan berbagi pengalaman dalam penguatan pendidikan vokasi, yaitu PT. Astra Internasional.Tbk; dan PT. Benih Citra Asia Jember. Selain itu, juga akan berbagi kisah sukses dari Djohan Yoga, serta peluncuran “Dapobahasa” dan “Rumah Belajar”.

RNPK tahun 2019 melibatkan 1.232 peserta yang terdiri dari pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan di pusat maupun di daerah termasuk organisasi sosial dan komunitas pendidikan dan kebudayaan. Untuk itu Ananto meminta semua pihak dapat mensukseskan acara rembuk nasional ini.