Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sepakat dengan TNI Angkatan Darat (TNI AD) untuk mengatasi kurangnya guru di wilayah pedalaman Kaltara (Provinsi Kalimantan Utara). Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara, Sigit Muryono.
Menurut Sigit, untuk dunia pendidikan tenaga guru di wilayah pedalaman Kaltara tergolong masih terbatas, khususnya tingkat Sekolah Dasar. Dengan kondisi tersebut lanjut Sigit, prajurit TNI AD akan dilatih menjadi guru guna memaksimalkan sumberdaya tenaga pendidik khususnya di pedalaman wilayah Kaltara.
“Sebanyak 900 prajurit TNI AD akan dilatih menjadi guru di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar-red),” kata Sigit dalam siaran pers yang diterima redaksi, Jumat (8/3/2019).
Lebih jauh Sigit menuturkan, para Prajurit itu nantinya akan diperbantukan pada sekolah-sekolah yang kekurangan guru. Terutama, ungkap Sigit, akan dikirim ke dua kabupaten yakni Nunukan dan Malinau.
“Sebelum diperbantukan, tentu diberikan pembekalan dan pelatihan di bidang pembinaan karakter, hitung, bela negara, kepanduan dan kecakapan hidup. Prajurit itu nanti tidak memberikan nilai kepada siswa. Hanya mengisi apabila ada guru yang kosong,” imbuh Sigit.
Untuk diketahui, rencananya prajurit yang dikirim dua batalyon,meliputi 450 prajurit Batalyon 600 Raider Balikpapan yang akan bertugas di Nunukan. Sisanya 450 prajurit dari Batalyon 303 Raider Garut yang bertugas di Malinau.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.