Kehadiran Ridwan Kamil dan TGB di Konvensi Rakyat Menyemangati Relawan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dan TGH Zainul Majdi yang biasa dipanggil TGB (Tuan Guru Bajang), berpidato membuka Konvensi Rakyat Optimis Indonesia Maju. Ridwan Kamil dan TGB di Konvensi Rakyat memotivasi relawan untuk terus menyuarakan kinerja Jokowi

Di hadapan para relawan, Emil menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh salah dalam memilih pemimpin karena pemimpin itu yang akan mengatur arah bangsa dan negara. Menurut Emil, Jokowi figur yang tepat untuk memimpin Indonesia.

“Pak Jokowi sudah membukikan. Pilih pemimpin yang pekerja keras, Pak Jokowi sudah memperlihatkan, pilih pemimpin yang turun tangan bukan tunjuk tangan, Pak Jokowi sudah membuktikan,” tegas Emil.

Menurut Emil pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin adalah padangan yang tepat antara pemimpin yang membawa arah bangsa ini menuju kemajuan sekaligus menjaga kondisi keumatan. “Pak Kiyai Ma’rut Amin yang akan menjaga masalah keumatan, masalah agama, Insya Allah itulah pemimpin paling ideal 5 tahun mendatang,” kata Emil.

Emil mendorong para relawan untuk terus menerus meyakinkan pemilih yang belum menentukan pilihannya. Karena menurutnya jumlah mereka masih banyak.

TGB berpidato setelah Ridwan Kamil. Ia memberi kesaksian tentang keislaman Jokowi. Menurutnya ia mendengar bahkan melihat sendiri pribadi Jokowi sebagai muslim yang baik.

“Pak Jokowi sebagai pribadi lahir dari keluarga muslim yang baik. Pengamalan agama Insyaallah rahmatan lil alamin,” ujar TGB

Di awal pidatonya TGB menyesalkan karena selama bertahun-tahun Jokowi difitnah dengan luar biasa. Bahkan menurutnya fitnah terhadap Jokowi telah menembus sisi terdalam dari kehormatannya sebagai manusia.

“Pak Jokowi bertahun-tahun difitnah luar biasa, fitnahnya bahkan menembus sisi terdalam dari kehormatan beliau sebagai manusia. Dan selama bertahun-tahun, jarang dan tidak pernah melihat pak Jokowi membalas,” ungkap TGB.

Menurut TGB 52 hari kedepan adalah masa untuk membalas fitnah dan hinaan itu, tetapi bukan dengan cara membalasnya dengan hinaan atau fitnah, tapi dengan menunjukan kinerja Jokowi kepada masyarakat.