Karolin Margret Natasa: Landak Harus Punya Desa Mandiri di Tahun 2020

0
154
Bupati Landak Karolin Margret Natasa (istimewa)

Setelah sebelumnya mempunyai 2 Desa Maju, Bupati Landak, Karolin Margret Natasa mentargetkan di tahun 2020 Kabupaten Landak harus mempunyai setidaknya 1 Desa Mandiri.

Karolin mengungkapkan harapan tersebut saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) di Aula Kantor Bupati Landak, Jumat (29/3/2019). Dikatakan Karolin, dari 2 Desa berstatus Maju tersebut akan ada yang naik menjadi Mandiri.

“Dari 156 desa yang ada di wilayah Kabupaten Landak, baru dua desa yang menjadi desa maju. Sehingga Karolin berharap dengan perencanaan yang matang, Landak bisa punya desa mandiri pada 2020 mendatang,” ujar wanita yang akrab dipanggil Karol tersebut.

Lebih lanjut Karolin menyatakan, pelaksanaan Musrenbang kali ini sangatlah penting serta mempunyai arti yang sangat strategis. Pasalnya, sambung Karol, Musrembang merupakan salah satu faktor yang sangat  menentukan keberhasilan  pencapaian tujuan pembangunan.

“Musrenbang RKPD, merupakan bagian dari tahapan proses perencanaan pembangunan yang terintegrasi, yang merupakan penjabaran rencana  pembangunan jangka menengah (RPJMD) Kabupaten Landak periode 2017 -2022 yang telah disusun,” paparnya.

Karol juga mewanti-wanti agar anggaran benar-benar dialokasikan untuk sektor yang primer. Hal tersebut menurut Karol, lantarandalam rangka menyediakan fasilitas dan sarana pelayanan umum guna untuk menunjang tercapainya sasaran pembangunan daerah diperlukan biaya yang tidak sedikit.

“Sejumlah program dan kegiatan yang dilaksanakan seringkali melampaui kemampuan dana pemerintah yang tersedia.  Oleh karenanya banyak prioritas pembangunan yang belum mendapat perhatian sebagaimana mestinya,” ungkap Karol.

Karol menjelaskan bahwa Musrenbang  juga merupakan forum untuk melaksanakan suatu proses seleksi sehingga bisa menetapkan program yang sangat prioritas sesuai dengan fungsi Perangkat Daerah. Sehingga menurut Karol, jenis program yang diusulkan pun harus disesuaikan dengan sumber dana yang ada.

“Harus benar-benar selektif dalam usulan apalagi penetapan dari program. Harus disesuaikan dengan dana yang ada,” pungkasnya.