Kapuspen TNI Mayjen Wuryanto membantah isu yang berkembang di sosial media terkait ceramah Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo di markas salah satu ormas Islam di Petamburan, Jakarta Pusat pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Minggu (11/12) lalu.
“Dalam kutipan paragraf tersebut, ditulis seolah-olah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang menyampaikan ceramah pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW, namun faktanya ceramah tersebut bukan disampaikan oleh Panglima TNI,” ujar Mayjen Wuryanto, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (20/12).
Pihak Mabes TNI menegaskan kabar yang berkembang yang sangat tendensius dan cenderung berupaya memecah belah bangsa serta mengandung ujaran kebencian tersebut adalah rekayasa.
Selanjutnya, Mayjen Wuryanto menjelaskan, pada Minggu (11/12), Panglima TNI didampingi Ibu Nenny Gatot Nurmantyo mengantar keberangkatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta Ibu Negara kunjungan kenegaraan ke India dan Iran di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Pada Senin (12/12), Panglima TNI didampingi pejabat teras Mabes TNI tengah melaksanakan kunjungan kerja ke Provinsi Nangroe Aceh Darusalam (NAD) untuk meninjau langsung korban gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Pidie Jaya, serta memberikan bantuan berupa makanan cepat saji, obat-obatan, rumah sakit lapangan, tim medis dan alat berat TNI.
“Pemberitaan tersebut sangat mencemarkan nama baik Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo secara pribadi maupun institusi TNI,” ucapnya.
Oleh karena itu, dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia lebih waspada dan selektif dalam memilah dan memilih informasi yang disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab melalui media massa, khususnya media sosial dan WhatsApp.
“Saya mengajak sesama anak bangsa, agar jangan membuat isu dan jangan saling menghasut, apalagi dengan mengatasnamakan pejabat Negara maupun institusi,” katanya.
Ceramah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang menyebar di media sosial dan Whatsapp menyebutkan, “kita wajib berhati-hati karena saat ini China komunis mulai mengobok-obok negeri ini, mereka memasukan banyak tenaga kerja ke Indonesia dan minggu lalu Presiden mengingatkan kepada pengusaha untuk menggunakan Yuan”.
“Kita akan telusuri permasalahan ini, sebelum melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya,” tandasnya.