Senin, 11 Desember 23

Kalahkan Menteri Yuddy Chrisnandi, Hikmat Kurnia Pimpin IKA UNPAD Periode 2016-2019

Sumedang – CEO Agromedia Grup, Hikmat Kurnia, berhasil terpilih sebagai Ketua Ikatan Alumni Univesitas Pajajaran periode 2016-2019. Hikmat berhasil mengalahkan kandidat pesaingnya yakni Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men-PAN RB) Yuddy Chrisnandi dan anggota parlemen dari Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia.

Acara pemilihan yang digelar di Balai Santika, Kampus Unpad, Jatinangor, Sumedang, Minggu (17/4/2016), itu berlangsung sejak pukul 07.30. Sesuai tata tertib pemilihan, tata cara pemilihan berlangsung dalam satu putaran. Setiap alumni yang hadir dan terdaftar, langsung memberikan suaranya dengan mencoblos kertas suara di 10 kotak suara yang disediakan panitia.

Setelah pemilihan ditutup pukul 14.00, selanjutnya dilakukan penghitungan suara selama hampir lima jam. Dari 10 kota suara, tercatat sebanyak 1.542 suara dianggap sah, sementara 11 suara dinyatakan tidak sah.

Penghitungan suara berlangsung ketat dan membuat pendukung tiap kandidat tegang, terutama para pendukung Hikmat dan Yuddy. Hingga kotak ke-8, Yuddy masih unggul 10 angka dari Hikmat. Namun, pada dua kotak terakhir, Hikmat yang tercantum di nomor urut 1 di kertas suara, berhasil menyalip dan akhirnya unggul dengan memperoleh 546 suara, disusul Yuddy dengan raihan 530 suara. Sementara, Doli hanya meraih 455 suara.

Sebelum pemilihan berlangsung, setiap kandidat diberi kesempatan melakukan kampanye selama hampir dua bulan untuk memaparkan visi misinya kepada setiap alumni yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.Termasuk debat kandidat dan Dialog Publik yang dihelat di Aula Pikiran Rakyat, Sabtu (9/4).

image

Selama masa kampanye, dengan tagar #terancamterpilih, Hikmat menegaskan pentingnya manfaat perkumpulan IKA Unpad bagi ribuan anggotannya. Selain itu, Hikmat juga berjanji akan mendorong IKA Unpad sebagai mitra pengembangan bagi almamaternya (Unpad) untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi yang lebih diperhitungkan.

“Tanpa kemampuan menjawab kemanfaatan anggotanya, cepat atau lambat nilai suatu perkumpulan hanya akan tinggal papan nama. Ia seperti hologram, tampak tetapi sejatinya kosong,” ujar Hikmat. “Itu berarti diperlukan konsistensi, kesungguhan, dan kelanjutan dalam program kerjanya,” tambahnya.

Menurut Himat, untuk menjawab tantangan itu, salah satu program prioritas program bagi IKA Unpad ke depan adalah memperkuat aspek pelembagaannya. Penguatan kelembagaan itu antara lain dengan cara memperkuat jejaring alumni dan mengembangkan profesionalitas mereka.

“Dengan cara itu, seluruh alumni akan saling berjejaring dan terkoneksi dengan baik,” katanya. “Di sinilah pentingnya pusat data dan informasi alumni yang berbasis teknologi. Itu merupakan modal awal IKA Unpad,” imbuh alumni Fakultas Sastra Jurusan Sejarah angkatan 1986, itu.

Hikmat lebih lanjut menuturkan, dirinya percaya bahwa Unpad tidak pernah kekurangan orang pintar, orang hebat, dan orang cerdas. Namun, menurutnya, potensi intelektualitas alumni itu belum akan member dampak dan kemanfaatan bagi organisasi, bila tidak ada kesamaan pemikiran.

Dalam pandangannya, saat ini setidaknya ada tiga rumpun alumni Unpad yaitu alumni mapan, alumni matang, dan alumni muda. Ia melihat ketiga rumpun alumni perlu digarap dengan cara berbeda. “Angkatan mapan pasti ingin mempertahankan kemapanannya. Alumni matang punya kebutuhan untuk mengembangkan karir dan usahanya. Sementara, kelompok alumni muda seperti meri yang belum bertelur,” ujarnya.

Untuk itu, sambung Hikmat, perlu kerjasama antar rumpun alumni itu untuk mengoptimalkan program pengembangan karir, pengoptimalan konsultasi dan inkubasi bisnis bagi wirausaha, serta program memperkuat jaringan kerja dan usaha. Upaya itu penting agar perkumpulan ini berhasil menggali potensi sumber daya manusia dan mampu merintis usaha-usaha yang dapat memperkuat kemandirian financial organisasi.

Menurutnya, IKA Unpad perlu didorong menjadi agent of capacity building dan agent of infant industry. Misalnya, dengan mendirikan lembaga penerbitan sebagai sarana publikasi ilmiah bagi seluruh civitas akademi Unpad, serta membuat lembaga permodalan madani agar terbangun sharing capital yang saling menguntungkan sesama alumni.

“Kalau sudah kuat, bermanfaat, dan bermartabat, maka guyonan bahwa IKA Unpad sekedar pengembala bebek dan pemungut bebek yang sudah bertelur akan sirna,” pungkas Hikmat, yang juga tercatat sebagai alumni SMA Negeri 1 Tasikmalaya angkatan 1983 itu.

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait