Jumlah korban meninggal akibat Gempa Sulteng (Sulawesi Tengah) terus bertambah. Hingga Kamis 4 Oktober pukul 13:00 WIB, jumlah korban yang meninggl mencapai 1.424 jiwa.
Kepala Pusat Data Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo menjelaskan bahwa korban meninggal dunia tersebar di beberapa tempat. Diantaranya, di Donggala mencapai 144 jiwa, Kota Palu 1203 jiwa, Sigi 64 jiwa, Pari Gemutong 12 dan Pasang Kayu (Sulawesi Barat) 1 orang.
“Adapun 1.407 jenazah yang ditemukan Rabu (3/10/2018) kemarin, seluruhnya sudah dimakamkan secara massal dan sebagian besar dimakamkan di TPU Paboya,” papar Sutopo, Kamis (4/10/2018).
Adapun korban yang mengalami luka parah, Sutopo menjelaskan bahwa hingga saat ini tercatat 2.549 pasien. Sebagian pasien, lanjut Sutopo, sudah dirawat di rumah sakit baik di Palu dan Makassar.
“Sedangkan untuk korban yang hingga kini belum diketemukan berjumlah 113 orang dan korban yang mengungsi di 141 titik tercatat 70.821 jiwa. Adapan jumlah rumah warga yang rusak saat ini terdata 66.238 unit ,” urai Sutopo.
Sementara itu diketahui bahwa hingga kini dua kecamatan di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, yakni Kecamatan Sirenja dan Kecamatan Balaesang, belum tersentuh bantuan. Kapolres Tolitoli Ajun Komisaris Besar M Iqbal Alqudusy mengatakan penyaluran bantuan sembako masih terfokus di Kota Palu.
“Kondisi masyarakat di Sirenja sangat memilukan karena 80 persen rumah di lokasi tersebut rubuh dan masyarakat tinggal di atas gunung saat ini,” papar Iqbal.
Dari Iqbal pula diperoleh infornasi bahwa sembako yang sangat diperlukan oleh masyarakat Sirenja. Hal tersebut ,terang Iqbal , karena selama ini aliran bantuan yang masuk ke lokasi itu baru berasal dari pihak Polres Tolitoli yang tentu jumlahnya terbatas. Bahkan menurutnya, jumlah korban meninggal dunia di kawasan tersebut juga belum terdata.
“Berapa yang meninggal dunia di sana belum terdata sama sekali. Belum ada penanganan sama sekali juga,” tutupnya.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.