Rabu, 22 Maret 23

Jokowi di Australia, Menerima Premier New South Wales

Hujan rintik-rintik menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi) di Sydney, Australia. Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Presiden dan Ibu Iriana mendararat di Bandara Kingsford-Smith Sydney Airport, Sabtu 25 Februari 2017 pukul 06.57 Waktu Setempat (WS) atau pukul 02.57 WIB setelah menempuh penerbangan selama hampir 6 jam.

Di bandara, Presiden dan Ibu Iriana disambut oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema dan Kepala Protokol Negara Australia Jared Marthin di depan pintu pesawat. Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia Steven Ciobo turut menyambut di bawah tangga pesawat.

Saat tiba di hotel, Presiden dan Ibu Iriana disambut oleh staf KBRI Canberra, KJRI Sydney, pelajar dan masyarakat Indonesia. Presiden dan Ibu Iriana pun menyapa dan bersalaman dengan mereka serta berswafoto.

Siang hari hingga malam nanti serangkaian agenda telah menanti selama Jokowi di Australia. Setelah mengadakan pertemuan bisnis dengan sejumlah pebisnis Australia, Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Premier New South Wales Gladys Berejiklian di ruang pertemuan, Hotel Shangri-la Sydney, Australia, Sabtu sore, 25 Februari 2017. Hal tersebut disampaikan oleh Bey Machmudin, Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekertariat Presiden.

“Saya senang sekali bertemu dengan Premier New South Wales, dan selamat atas pelantikan Yang Mulia sebagai Gubernur New South Wales yang baru,” ucap Presiden.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Duta Besar Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mejelaskan kepada jurnalis bahwa New South Wales memiliki arti penting dalam hubungan bilateral antara Indonesia dengan Australia. Dari segi kependudukan, terdapat 41.435 Warga Negara Indonesia (WNI) yang bermukim di negara bagian New South Wales.

“Di sini terdapat 41.435 WNI yang tinggal di sini dari 68.000 WNI di Australia. Dari segi pelajar, ada 20.000 orang atau separuh lebih tinggal di sini,” ungkap Retno kepada para jurnalis.

Bahkan dari segi perdagangan, hubungan Indonesia-Australia juga memiliki persentase yang cukup signifikan. Oleh karena itu, kunjungan kali ini juga dimanfaatkan Presiden Joko Widodo untuk menindaklanjuti kerja sama perdagangan antar keduanya.

“Kunjungan kehormatan yang membahas kerja sama yang dapat dilakukan antara New South Wales dengan Indonesia,” ucap Retno.

Menutup agenda kunjungan hari ini, Sabtu, 25 Februari 2017, Kepala Negara akan memenuhi undangan makan malam bersama Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull di kediaman pribadinya.

“Itu menunjukkan kedekatan antara PM Australia dengan Presiden Jokowi,” tutup Retno.

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait