Presiden Jokowi dalam acara rakernas PDI Perjuangan di Kemayoran Jakarta pada 10 Januari 2016 memberikan arahan yang cukup jelas tentang beberapa hal, yaitu prioritas pemerintah pada pembangunan/proyek infrastruktur di Indonesia timur, perkembangan dan target penyelesaian proyek-proyek tersebut, perlunya keberanian untuk mengambil keputusan politik dalam menjalanksn proyek tersebut, serta perlunya ketegasan untuk menegakan Indonesia tang berdaulat dan berdikari.
Yang menarik dari pemaparan tersebut, ketika presiden menjelaskan bahwa semua proyek strategis yang sekarang sedang berjalan dalam pemerintahnya, sebenarnya sudah direncanakan sebelumnya. Tetapi semua tidak jalan dan mangkrak, karena tidak ada keputusan politik.
Presiden Jokowi menjelaskan salah satunya tentang pembangunan MRT.
“MRT sudah direncanakan sejak 26 tahun lalu, tetapi tidak berjalan karena tidak adanya keputusan politik”.
Dalam arahan tersebut, Presiden juga menepis adanya anggapan bahwa dia tidak memiliki ketegasan.
“Mana ada tidak tegas, menenggelamkan kapal sampai 107 kapal” kata Jokowi yang langsung disambut tepukan tangan peserta dan peninjau rakernas. Contoh lain yang disebutkan tentang keberanian dan ketegasan adalah eksekusi terdap 14 orang terpidana mati dan pembubaran Petral,