
Tidak sembarang orang bisa menerima gelar kebangsawanan dari Kesultanan Melayu Deli. Terutama pemberian gelar kebangsawanan tertinggi. Makna gelar kebangsawanan Kesultanan Deli : Tuanku Seri Indera Utama Junjungan Negeri yang disematkan kepada Presiden Jokowi, memiliki makna bahwa Presiden memiliki sifat kepemimpinan yang baik.
Dan diharapkan Presiden akan mampu memberi tiupan angin segar hingga ke pelosok negeri. Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kesultanan Deli, Prof. Dr. OK Saidin SH M.Hum. Ia kemudian menambahkan, Presiden Jokowi adalah sosok pemimpin yang merakyat dan sederhana.
“Presiden memiliki perpaduan gaya kepemimpinan egaliter dan bersahaja yang pas sehingga dianggap layak menerima gelar kehormatan tersebut,” ujarnya
Secara terpisah, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, melalui rilis yang dikeluarkan oleh Human Kementerian Pariwisata, turut memberikan apresiasi kepada Kesultanan Deli, atas pemberian gelar kepada Presiden Jokowi. Menurut Menpar, disematkannya gelar Tuanku Seri Indera Utama Junjungan Negeri kepada Presiden, merupakan langkah yang cerdas, karena ke depannya Presiden akan menjadi sosok yang tepat untuk mempromosikan Melayu sebagai salah satu budaya nasional yang memiliki berbagai produk wisata budaya unggulan di tanah air.
“Saya mengapresiasi langkah Kesultanan Deli dalam pemberian gelar kepada Presiden. Prosesi penyematan gelar ini sekaligus meneguhkan positioning Melayu sebagai satu budaya nasional yang memiliki berbagai produk wisata budaya unggulan di Indonesia. Saya ucapkan selamat kepada Bapak Presiden atas diterimanya gelar Tuanku Sri Indra Utama Junjungan Negeri,” ujar Menpar Arief Yahya.
Kesultanan Deli merupakan Kesultanan Melayu yang didirikan pada tahun 1632 oleh Tuanku Panglima Gocah Pahlawan di wilayah bernama Tanah Deli, dengan Istana Maimum sebagai istana Kesultanan Deli yang sekaligus menjadi salah satu ikon dari kota Medan. Selain itu, Istana Maimun yang biasa disebut Istana Putri Hijau ini juga dianggap sebagai salah satu istana termegah dan tercantik yang pernah dibangun dan masih dapat dilihat di Indonesia.
Menurut sejarahnya, desain bangunan Istana Maimun dirancang oleh arsitek Italia yang kemudian dibangun oleh Sultan Deli, Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888. Istana yang memiliki luas sebesar 2.772 meter persegi dengan jumlah ruangan sebanyak 30 kamar ini dibangun denganu memadukan unsur budaya Melayu, Timur Tengah, Spanyol, Belanda, dan India. Keunikan tersebut yang menjadi salah satu nilai jual Istana Maimun sebagai destinasi wisata unggulan di Medan yang kerap dikunjungi oleh berbagai wisatawan baik wisatawan nusantara (wisnus) dan juga wisatawan mancanegara (wisman).
Selain Istana Maimun, Medan memiliki destinasi pariwisata yang layak dipromosikan seperti Masjid Al-Mashun atau Masjid Raya Medan, Taman Sri Deli yang terletak tidak jauh dari Istana Maimun.
Agenda pemberian gelar kebangsawanan Kesultanan ini merupakan salah satu rangkaian acara kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Deli Serdang, Sumatera Utara dalam rangka membuka acara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke XXVII (27) serta peresmian Bank Wakaf Mikro Nasional yang diselenggarakan di Kota Medan.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.