Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma memberikan penjelasan seputar sikap politiknya dalam Pilkada Jakarta 2017 kepada rombongan relawan Komunitas Pendukung Tri Rismaharini (Karisma) yang datang dari Jakarta menemuinya di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/9).
Pada pertemuan itu Risma berkali-kali menyatakan bahwa keputusan maju-tidaknya dia dalam pilkada tersebut hanya tergantung pada kehendak Tuhan.
“Saya tidak menginginkan jabatan. Semua tergantung kehendak Tuhan,” tegas Risma.
Bahkan, saat ditanya soal rekomendasi DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang akan jatuh kepada dirinya, Risma menjawab enteng.
“Saya akan menjawab saat rekomendasi sudah turun. Semua itu kehendak Tuhan. Saya tak bisa menjawabnya,” katanya.
“Ini semua atas kehendak Tuhan. Kalau bukan atas kehendak Tuhan yang menggerakkan hati saya, mana mungkin saya kembali melihat si pengemis itu,” tambahnya.
Mendengar jawaban Risma ini, puluhan Karisma Jakarta yang datang ke Balai Kota Surabaya menyatakan, semakin kuat Risma menolak, maka makin kuat pula dorongan untuk membawanya ke Jakarta melawan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Dari Jakarta kami melawan gubernur zolim. Untuk itu, kami datang untuk menjemput Wali Kota Tri Rismaharini untuk maju di Pilkada DKI Jakarta,” kata Ketua Karisma Yongky Jonata.
Bahkan, Yongki meyakinkan, jika Risma bersedia maju melawan Ahok, kemenangan 99 persen akan diraih.
“Yang satu persen itu kehendak Tuhan,” sahut Sekjen Karisma, Syaiful Amin.
Puluhan Karisma Jakarta datang ke Surabaya dengan sembilan unit mobil. Mereka datang Minggu (18/9). Mereka yang datang bertemu Risma di Surabaya antara lain Ketua Karisma Yongky Jonata, Sekjen Syaiful Amin, Bendahara Silma Azhar, Ketua NU Jakarta H Kasir, dan sejumlah relawan lainnya.