Rabu, 22 Maret 23

Indonesia dan Australia Kembali Jalin Hubungan Militer

Setelah beberapa pekan Indonesia menangguhkan hubungan militer dengan Australia, hari ini baik pemerintah Indonesia dan Austrlia menyatakan bahwa hubungan kedua negara di bidang militer, telah sepenuhnya pulih. Hal tersebut diungkapkan oleh Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dalam jumpa Pers di Sydney, Minggu (26/2/2017).

“Presiden Widodo dan saya telah sepakat untuk memulihkan secara penuh kerja sama pertahanan, dalam bentuk pelatihan dan kegiatan militer lainnya,” ungkap Perdana Menteri Australia Malcolm Turbull seperti dikutip dari Reuters. Pernyataan tersebut diumumkan oleh Turnbull seusai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo tiba di Australia pada Sabtu (25/2/2017), dan ini merupakan lawatan pertama sebagai Presiden Indonesia pasca penangguhan hubungan militer oleh pihak Indonesia. Penangguhan hubungan dan kerjasama militer itu terjadi karena pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) menganggap militer Australia telah menghina Indonesia lewat materi pendidikan militernya. Dalam materi tersebut dinyatakan bahwa Papua harus merdeka dari Indonesia, dan mengejek ideologi Pancasila.

Peristiwa tersebut memicu kemarahan pihak TNI sehingga menimbulkan konflik diplomatik yang membuat Panglima Militer Australia Angus Campbell datang menemui Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pada 8 Februari lalu, guna menyampaikan permohonan maafnya.

Sementara itu Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pihak Indonesia dan Australia bersepakat untuk menghormati integritas wilayah masing-masing. Presiden Joko Widodo juga menambahkan bahwa sejarah hubungan kedua negara yang tambal sulam akan menjadi pelajaran, guna meningkatkan komitmen sehingga tercapai hubungan yang kuat.

“Hubungan yang kuat dapat dibuat bila kedua negara menghormati integritas wilayah masing-masing, non-interferensi dalam urusan dalam negeri masing-masing, dan kemampuan untuk mengembangkan kemitraan yang saling menguntungkan,” kata Presiden Jokowi.

Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Malcolm Turnbull kali ini adalah lebih fokus pada keamanan, isu ekonomi yang mencakup finalisasi kesepakatan perdagangan bebas bilateral pada akhir tahun ini. Mereka juga membahas pariwisata, keamanan cyber, dan kontraterorisme.

Turnbull kembali menegaskan bahwa Sebagai bangsa dan negara perdagangan maritim, Indonesia dan Australia adalah mitra alami dengan kepentingan umum. Maka menurutnya, sudah selayaknya kedua negara selalu bekerjasama terutama terkait masalah keamanan.

“Kedua negara akan terus berkolaborasi pada kontraterorisme, terutama menyangkut kembalinya para pejuang asing dari zona konflik Suriah dan Irak,” pungkasnya.

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait