Indonesia Beri Bantuan 110 Miliar Rupiah Dan Dukungan Berkelanjutan Untuk Palestina

0
67
Foto: Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Malki didampingi Dubes Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Sun saat diterima Presiden Joko Widodo yang didampingi Menlu RI Retno Marsudi di Istana Negara, Senin (15/10/2018).

Indonesia meneguhkan komitmenya dalam membantu perjuangan rakyat Palestina. Sebagai konsistensi dukungan, Pemerintah Indonesia memberikan bantuan lebih dari US$ 7 juta atau sekitar Rp105 miliar untuk mendukung kesejahteraan masyarakat di negara tersebut.

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi seusai pertemuan konsultasi bilateral pertama Indonesia-Palestina di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Selasa (16/10/2018), mengatakan bahwa bantuan tersebut adalah kontribusi konkret satu kesatuan Indonesia, baik dari masyarakat maupun pemerintah untuk Palestina.

“Bantuan ini tak hanya berasal dari pemerintah tapi juga dari masyarakat dan filantropi Indonesia. Dan akan tersalurkan ke dalam beberapa program, termasuk peningkatan kontribusi bantuan Indonesia terhadap UNRWA, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina,” ujar Retno.

Menlu melanjutkan, sebagai bagian dari total bantuan tersebut, Indonesia menyatakan siap untuk meningkatkan kontribusi secara signifikan kepada United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) dari US$200 ribu menjadi US$2 Juta pada 2019-2020.

Retno juga menambahkan, sejauh ini bantuan yang berasal dari masyaralat Indonesia sudah terkumpul sekitar US$2,92 juta (Rp44,311 miliar) dan 2.000 ton beras.

Salah satu filantropis Indonesia, Tahir Foundation turut serta memberikan bantuan senilai sekitar US$1,3 juta untuk UNRWA. Tidak hanya itu, Badan Zakat Nasional (Baznas) pun akan memberikan bantuan dana kepada UNRWA dan JHCO untuk pengungsi Palestina.

Tak hanya itu, Retno juga mengungkapkan bahwa saat ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga tengah dalam tahap membahas rencana pembangunan rumah sakit Indonesia di Hebron. Selain itu, lanjut Retno, bantuan-bantuan tersebut juga mencakup pembangunan kapasitas.

“Melalui peningkatan program pembangunan kapasitas diharapkan mampu memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan dan kemandirian bangsa Palestina,” katanya.

Retno menuturkan pula bahwa melalui kerangka CEAPAD (Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development), Indonesia akan memberikan bantuan pembangunan kapasitas bagi rakyat Palestina senilai US$2 juta.

“Ini merupakan simbol dukungan kita, dukungan yang kuat dan konsisten, terhadap Palestina. Tetapi bukan berarti bahwa kemudian kegiatan-kegiatan setelah minggu ini akan selesai,” tegas Retno.

Menanggapi bantuan dan dukungan dari Indonesia tersebut, Pakestina melalui Menteri Luar Negeri Palestina didampingi oleh Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Sun, saat diterima Presiden Jokowi di Istana Merdeka ,Selasa (15/10/2018), menyampaikan apresiasinya. Menlu Riyad menyampaikan bahwa apa yang dilakukan Indonesia sangat dirasakan dirasakan oleh rakyat Palestina.

” Menlu Palestina merasakan kehadiran dan dukungan kita yang konsisten dan terus menerus terhadap perjuangan bangsa Palestina,” ucap Retno.

Selain itu, lanjut Retno, pihak Palestina juga sangat mengapresiasi kebijakan pemerintah Indonesia yang mulai memberlakukan tarif 0 persen terhadap produk-produk Palestina yang masuk ke Indonesia. Kebijakan tersebut diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat Palestina.

“Dengan zero tariff, berarti daya saingnya akan meningkat. Kalau daya saing dari barang tersebut meningkat berarti akan berdampak kepada ekonomi masyarakat Palestina yang menghasilkan barang-barang tersebut,” ungkapnya.

Kebijakan pemerintah yang dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar Negeri tersebut menjadi salah satu bentuk dukungan Indonesia bagi penguatan kapasitas ekonomi Palestina. Retno Marsudi menyebut bahwa produk-produk Palestina yang kini dapat merasakan kebijakan tersebut di antaranya ialah kurma dan minyak zaitun.