Akun Twitter @banaspati2001 yang menjadi polemik di kalangan masyarakat, diduga dibuat oleh kelompok Pendukung Reklamasi Teluk Benoa dan yang bertujuan untuk menyerang balik kelompok penolak reklamasi yang terorganisir dalam Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi (ForBALI).
Ada beberapa indikasi yang terlihat aneh atas munculnya akun Twitter @banaspati2001tersebut. Pertama, akun tersebut baru muncul pada tanggal 16 Agustus 2016. Ketika perjuangan masyarakat bali terhadap penolakan begitu masif.
Kedua, bahwa pengikut atau Follower dari akun tersebut hanya berjumlah 31 akun, hal ini terlihat sama seperti akun fiktif yang biasa dibuat hanya untuk tujuan-tujuan tertentu.
Selain itu, Ketiga, bahwa tweet atau status ditulis terlihat memprovokasi dengan bahasa-bahasa yang provokatif. Padahal, masyarakat Bali tidak mungkin melakukan hal tersebut, karena mereka yang menolak reklamasi memilki nilai nasionalisme dan kecintaan kepada NKRI sangat tinggi.
Sebelumnya, Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Sugeng Priyanto, mengatakan bahwa mereka memburu seorang pemilik akun Twitter @banaspati2001.
Sugeng mengatakan, pada 18 Agustus 2016, akun @banaspati2001 menuliskan bahwa Indonesia dan Pancasila sudah mati disertai gambar pria menghormat pada bendera ForBALI.
“Ada tulisan Pancasila was dead. Ada bendera ForBALI, posisi menghormati yang tak tampak wajahnya. Mengatakan Indonesia sudah mati. Apa maksudnya?” Kata Sugeng.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.