Washington – Komite Pengarah Dana Moneter Internasional (IMF) mendesak negara-negara anggotanya untuk meningkatkan belanja yang “ramah-pertumbuhan”. IMF juga harus mengeksplorasi alat pinjaman baru untuk membantu mengatasi perlambatan pertumbuhan global.
Managing Director IMF Christine Lagarde mengatakan, kondisi pasar yang lebih tenang sejak Februari 2016 telah mengurangi tekanan dalam pertemuan musim semi IMF dan Bank Dunia. Tapi hal itu masih tetap berisiko seiring melemahnya permintaan, potensi Inggris untuk keluar dari Uni Eropa, serta rendahnya harga minyak dan berbagai komoditas.
“Tidak ada tingkat kecemasan yang sama, yang ada hanya kesamaan perhatian, dan usaha kolektif untuk mengidentifikasi solusi dan tanggapan terhadap situasi ekonomi global,” ujar Lagarde seperti dikutip Reuters saat konferensi pers, di Washington, Sabtu (16/4/2016).
Dia menggambarkan pertemuan dengan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral Negara-negara Kelompok 20 (G 20), Jumat (15/4), sebagai “terapi kolektif” untuk menangani prospek suram perekonomian global. IMF memangkas proyeksi pertumbuhan global awal pekan ini untuk keempat kalinya dalam setahun.
Sementara itu, Komite Moneter dan Keuangan Komite Internasional (IMFC) mengatakan risiko terhadap prospek ekonomi global telah meningkat sejak Oktober dan hal itu meningkatkan kemungkinan perlambatan yang lebih umum dan menarik kembali arus modal secara tiba-tiba.
IMF Desak Anggotanya “Ramah Pertumbuhan”
- Advertisement -