Hingga Kini, 384 Meninggal Dan 540 Terluka Akibat Gempa dan Tsunami di Donggala dan Palu

0
105
Korban gempa Donggala mulai dievakuasi (dokumen)

Jumlah korban meninggal dan luka-luka akibat Gempa 7,4 Skala Richter di Donggala dan Gelombang Tsunami di Palu terus bertambah. Hingga berita ini diturunkan, tercatat sedikitnya 384 orang meninggal dan 540 luka-luka akibat gempa  dan tzunami di Donggala dan Palu.

Sebelumnya, BNPB mengaku kesulitan mendapatkan data terkini korban bencana gempa dan tsunami di Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah. Hal itu lantaran jaringan komunikasi yang masih lumpuh di kawasan yang terkena bencana.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan hal tersebut kepada awak media di kantornya Jalan Pramuka, Jakarta Timur ,Sabtu (29/9/2018). Menurut Sutopo, jumlah korban diperkirakaan akan terus berambah mengingat korban yang sudah terdata itu hanya berasal dari Kota Palu.

“Korban sampai siang ini sudah bertambah menjadi 384 meninggal dunia di Kota Palu. Seluruh korban meninggal tersebut akibat gempa dan tsunami. Korban luka-luka juga bertambah menjadi 540 orang. Seluruh korban luka-luka tersebar di beberapa rumah sakit, Itu hanya tercatat dari kota Palu,” ungkap Sutopo.

Korban jiwa yang meninggal tersebut diantaranya saat ini tersebar di RS Wirabuana Palu sebanyak 10 orang, RS Masjid Raya sebanyak 50 orang, RS Bhayangkara sebanyak 161 orang. di Desa Pantoloan Induk sebanyak 20 orang, Desa Kayumalue Pajeko sebanyak 2 orang dan RS Undala Mamboro Palu sebanyak 141 orang.

Sutopo menjelaskan bahwa proses identifikasi korban meninggal dunia sampai saat ini baru dapat dilakukan terhadap 56 korban jiwa. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri ,lanjut Sutopo, terus melakukan proses identifikasi lanjutan di samping proses evakuasi yang terus berjalan.

Akibat gempa dan sapuan gelombang tsunami tersebut, ungkap Sutopo juga menyebabkan sedikitnya 29 orang masih dinyatakan hilang. Korban yang hilang tersebut, ungkap Sutopo kebanyakan masyrakat yang pada saat gelombang tsunami terjadi ,mereka tengah berad di tepi pantai.

Akibat gempa dan gelombang tsunami yang menerjang Palu dan Donggala pada Jumat (28/9/2018) , juga menimbulkan keresahan masyarakat yang saat inj berada di Luar Pulau Sulawesi namun mempunyai keluarga di Palu. Salah satunya adalah Andi Suryani yang saat ini tengah berada di Jakarta. Bendahara Almisbat Kabupaten Nunukan tersebut mengaku sangat resah lantaran keluarganya hingga saat ini yang berada di Poso belum ada kabarnya.

” Sampai saat ini belum ada kabar yang dari keluarga sy di Posos, sy minta doa kawan-kawan agar mereka baik-baik saja,” ujar Yani melalui pesan singkatnya.