BOGOR – Cegah penumpukan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) atau selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran, Walikota Bogor Bima Arya menginstruksikan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lakukan evaluasi serapan tahun 2016.
Pasalnya, saat dilakukan evaluasi hingga Juli lalu, serapan anggaran di hampir semua OPD di Kota Bogor baru mencapai 30,93 persen atau sebesar Rp 413.754.248.625 dari target yang telah ditetapkan 71,84 persen. Pada tahun angggaran 2016 ini total anggaran belanja langsung Kota Bogor sebesar Rp 1,3 triliun dengan jumlah kegiatan sebanyak 1.250 yang tersebar di 46 OPD.
“Saya melihat angka-angkanya masih banyak yang meleset dari target semester awal di tahun 2016. Oleh karena itu, ini harus dievaluasi bersama,” kata Walikota Bogor saat memimpin briefing staf di Ruang Paseban Sri Bima, Bogor, Selasa (6/9/2016).
Dikatakan Bima Arya, pada awal September ini telah banyak perkembangan dari beberapa OPD dan dinas. Sehingga kini angka serapan realisasi anggarannya telah bertambah.
Sementara itu, usai mengikuti briefing staf, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, SiLPA Kota Bogor tahun 2015 yang mencapai sekitar Rp 253 miliar diharap tidak terulang kembali di tahun ini.
Ia juga menyampaikan, komposisi realisasi penyerapan anggaran saat ini sudah dialokasikan kepada belanja modal atau untuk masyarakat langsung.
“SiLPA menjadi perhatian. Meski sebenarnya ini sederhana, yaitu karena tidak adanya pengawasan dari pimpinan OPD sehingga SiLPA ini masih cukup tinggi,” tuntas Ade. (eko)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.