Kesepakatan damai antara angkutan kota (angkot) dengan ojek online telah dicapai di Rabu (22/3/2017) pada pukul 22.30 WIB bertempat di Balaikota Bogor, Jalan Juanda, Kelurahan Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Hasil kesepakatan damai angkot dan ojek online diambil dalam rapat kordinasi yang dipimpin oleh Walikota Bogor dan dihadiri 20 orang dari perwakilan angkot dan ojek online serta unsur Muspida Kota Bogor.
Rapat kordinasi ini untuk menyikapi situasi yang timbul akibat ketegangan antara pengemudi angkot dan pengendara ojek online tersebut. Menurut Walikota Bogor, merespon adanya transportasi online yang berkembang, prinsip dasarnya perlu pengaturan agar bisnis fair dan adil.
“Kebijakan pusat adalah pengaturan, bukan pelarangan. Dan, per 1 April 2017 mendatang akan diimplementasikan permen no 32 thn 2017. Untuk roda empat akan diberlakukan wajib uji KIR, wajib pajak, pengaturan kuota, pengaturan tarif dan Konsep pengaturan akan akan diusulkanke BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) Departemen Perhubungan,” ucapnya.
Walikota Bima Arya Sugiarto juga mengatakan bahwa jajaran Muspida Kota Bogor siap mengantisipasi situasi dan menyiagakan angkutan massa, sedangkan hari ini Kamis (23/3/2017) belum diperoleh kepastian angkot akan beroperasi atau tidak.
“Para camat diminta standby di wilayah masing- masing, juga dengan menyiagakan kendaraan dinas. Selain itu, akan dilakukan pengerahan armada pemkot untuk angkutan pelajar beretapatan dengan ujian SMA dan kendaraan diberi label bantuan Pemkot Bogor,” ujar Bima Arya sebagaimana dikutip indeksberita.com.
Sementara, Danrem 061 Suryakencana Kol Inf Mirza Agus bersama Dandim 0606 Kota Bogor Letkol Arm Dodi Suhardiman yang turut hadir menyatakan kesiapan seluruh personel TNI AD yang ada untuk membantu menjaga kondusifitas Kota Bogor.
“Kami sudah perintahkan semua jajaran Dandim di bawah Danrem untuk menyekat gerombolan angkot maupun online agar tidak terjadi gesekan gesekan susulan dan tetap siap siaga sehingga harapan kita menjaga kondusifitas Kota Bogor tetap terjaga,” jelas Mirza Agus.
Pada kesempatan yang sama, Kadis Perhubungan Kota Bogor Rakhmawati menambahkan, selain mobil dinas yang diturunkan, ia juga menerima informasi kesediaan warga yang ingin membantu dengan kendaraan pribadinya. “Untuk armada bus Trans Pakuan total ada 14 unit Trans Pakuan yang akan diterjunkan untuk membantu mengangkut warga, keterbatasan sopir yang berjumlah 10 orang akan dibantu personel TNI,” katanya.
Kadisdik Kota Bogor, Plt Fakhrudin dalam rapat koordinasi tersebut berharap pelaksanaan ujian yang digelar hari ini tidak terganggu. “Kita (Disdik Kota Bogor) akan berikan waktu tambahan dalam pelaksanaan ujian dan apabila tidak memungkinkan ada ujian susulan,” tuturnya.
Kesimpulan dari pertemuan tersebut disepakati damai antara angkot dengan ojek online dan mulai hari ini beroperasi secara normal melayani masyarakat dan menyerahkan permasalahan yang terjadi kepada aparat penegak hukum. Rapat koordinasi yang diikuti perwakilan sopir angkot dan ojek online tersebut berakhir pada pukul 00.15 WIB, Kamis (23/3/2017) dinihari.