Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) untuk lebih gencar mensosialisasikan, sekaligus mendorong agar masyarakat mau memilih. Begitu pun bagi penyelenggara Pemilu, tujuannya agar partisipasi pemilih di pemilu 2019 tinggi.
Irianto mengungkapkan, salah satu indikator keberhasilan dalam pesta demokrasi yang bakal di gelar pada 17 April 2019 mendatang ini, adalah tingginya tingkat partisipasi pemilih. Ia pun berharap, masyarakat Kaltara yang punya hak pilih agar tidak menyia-nyiakan suaranya, dengan tidak datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memberikan hak suaranya.
Irianto berharap, masyarakat di Kaltara yang mengunakan hak pilihnya bisa di atas 80 persen. Meskipun diakuinya, untuk mencapai itu terlalu berat, baik secara nasional maupun daerah.
“Saya optimis Pemilu kali ini bisa di atas 70 persen warga yang menggunakan hak pilihnya. Bahkan kalau bisa di atas 80 persen. Itu lebih baik,” katanya, Jumat (15/2/2019).
Irianto menyatakan, keberhasilan penyelenggaraan pemilu dapat diukur pada tingkat partisipasi pemilihnya. Untuk itu ia meminta kepada penyelenggara, maupun OPD terkait, seperti Badan Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik), untuk lebih gencar melakukan sosialisasi. Mendorong kepada masyarakat untuk memilih.
Disebutkan, Pemilu kali ini merupakan sejarah baru bagi Bangsa. Untuk pertama kali, pemilihan legislatif bersamaan dengan pemilihan presiden dan wakil presiden. Hal tersebut, menurutnya, sekaligus menjadi tantangan tersendiri. Sehingga dirinya pun berpikir realistis jika tingkat partisipasi pemilih kali ini berat untuk bisa lebih dari 80 persen.
“Kita realistis, karena ini pemilu serentak pertama. Kedua, jarak antara TPS dengan rumah orang tinggal yang cukup jauh. Kemudian kemampuan sosialisasi penyelenggara juga terbatas. Belum lagi, sebagian besar juga bisa bingung, karena banyaknya surat suara. Mulai dari DPD RI, DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota, ditambah dengan Pilpres,” tandasnya.
Tak hanya itu, menurutnya, ada pula kemungkinan masyarakat yang kecewa atau apriori dan memilih untuk Golput alias tidak memilih. Oleh karena itu, ia menginginkan kepada semua untuk bersama-sama menekan angka golput, guna mencapai target angka partisipasi pemilih.
“Saya menekankan agar instansi yang berkaitan langsung dengan tahapan dan proses pemilu memaksimalkan programnya. Terutama kepada penyelenggara, diharapkan lebih gencar melakukan sosialisasi agar warga di Kaltara menggunakan hak pilihnya,” pungkas Irianto.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.