Rabu, 22 Maret 23

Dari Gerbong MRT ke Konsolidasi Demokrasi Pasca Pilpres

Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo di gerbong MRT seminggu lalu (13/7), merupakan momentum yang harus terus dijaga. Rivalitas antara dua tokoh puncak di negeri ini sungguh menguras energi segenap anak bangsa, untuk itu konsolidasi demokrasi pasca Pilpres harus segera dibangun.

Hal tersebut disampaikan oleh Dono Prasetyo, anggota Pimpinan Kolektif DPN Seknas Jokowi, saat berbincang-bincang dengan indeksberita.com.

“Kini saatnya kita merajut kembali kebersamaan, menuju demokrasi yang solid dan sehat,” ucap Dono.

Dono menambahkan, saat ini yang dibutuhkan adalah demokrasi yang solid untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam pandangannya, demokrasi yang solid dan sehat adalah prasyarat menuju kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa.

“Bila kita terus ribut dengan alasan primordial, kita akan semakin tertinggal dengan bangsa lain, jangankan dunia, untuk skala Asia Tenggara saja, kita akan tertinggal,” tegas Dono.

Ia mengungkapkan, bahwa Jokowi sudah dipilih secara demokratis adalah fakta, dan Prabowo sudah sepakat untuk mendukungnya adalah kenyataan yang harus bisa diterima oleh para pendukungnya. Hal ini merupakan modal sosial untuk melangkah ke depan.

“Mari kita bekerja kembali, sesuai semboyan Pak Jokowi selama ini, kerja dan kerja. Kita tinggalkan segala perbedaan primordial yang dijadikan alasan konflik selama ini, keberagaman Indonesia adalah keniscayaan, tidak perlu lagi dipersoalkan,” imbuh Dono.

Menurutnya, demokrasi yang solid dan sehat merupakan legacy bagi anak-cucu kita. Untuk itu ia berharap agar para elite tidak mewariskan demokrasi yang diwarnai rasa dengki dan hoaks. Untuk itu, proses pendidikan demokrasi di masyarakat melalui prilaku para elitenya, harus dilakukan terus menerus.

“Untuk mengobati berbagai penyakit dalam demokrasi, diperlukan transformasi kesadaran bahwa demokrasi tak sebatas pilpres. Pilpres hanyalah salah satu fase menuju perbaikan kebijakan publik, tata kelola pemerintahan, dan yang paling utama adalah tata kelola kesejahteraan demi kemajuan hidup bersama,” jelas Dono mengakhiri pembicaraan.

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait