Kulonprogo – Proyek pembangunan Bandara Baru Internasional Kulonprogo (BBIK) terhitung pada 14 September hingga 4 Oktober 2016 berada pada proses ganti rugi. Pada proses ini, pencairan dana dilaksanakan di lima balai desa di Temon, salah satunya adalah Balai Desa Glagah. Agus Parmono Lurah Desa Glagah, dalam pidato pembukaannya (14/9), menyarankan warga untuk hati-hati. Karena dalam kurun waktu tersebut, warga terdampak proyek yang memperoleh pencairan dana, dapat menjadi mangsa empuk bagi para penipu.
Agus mengatakan, kemungkinan penipuan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Bentuk penipuan menurutnya yang akan menonjol adalah kedok yang mengatas namakan bank umum milik negara sebagai perwakilan PT Angkasa Pura (AP) I dalam mencairkan dana ganti kerugian.
“Hati-hati, bapak ibu sekarang menjadi sasaran dari pihak yang punya niat jahat. Tolong komunikasikan ke kita (kelurahan) bila bapak ibu mendapat sms, telfon dari lembaga yang mengaku sebagai bank umum milik negara. Contohnya bapak ibu di sms ditanya luasan lahan, beserta nomer rekening dan pin-nya. Karena kini sudah banyak pihak yang kebobolan (baca- tertipu) dalam kedok bank,” jelas Agus dalam pidatonya.
Disamping itu, Agus juga menyarankan warga agar tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu yang belum jelas kebenarannya. Hal ini ditakutkan, karena dapat menciptakan kepanikan masal.
“Contoh yang sudah terjadi itu seperti isu bahwa penggantian kerugian mundur, atau ganti kerugian tidak akan dilakukan. Sebenarnya, itu tidak. Sebenarnya kalau bapak ibu semuanya sudah siap didata, maka proses validasi dan ganti kerugian akan dilakukan hari ini (14/9)”, tambah Agus.