BOGOR – Ratusan karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor dengan berseragam Korpri mengontrog Balaikota Bogor, Rabu (17/2/2016). Mereka menggelar unjuk rasa karena merasa tidak puas gajinya disunat dan mendesak Direktur Utama PDAM, Untung Kurniadi dipecat.
“Turunkan Untung! Kami, karyawan PDAM Tirta Pakuan sudah dibohongi. Tanpa Untung, PDAM tidak akan pernah buntung. Turunkan Untung, itu harga mati!,” teriak sejumlah karyawan PDAM setiba di halaman Balaikota Bogor.
Sejak hadirnya Untung Kurniadi sebagai Dirut PDAM, seluruh jajaran PDAM disebut para pendemo banyak merugikan. Kepemimpinan Untung yang tidak memiliki pengalaman di bidangnya, malah terkesan otoriter. Tidak hanya kerap menzholimi dengan pemecatan sepihak, tapi gaji karyawan juga dipotong.
“Gaji karyawan sering dipotong Rp500 ribu. Kami bekerja dalam keadaan tertindas karena tidak merasa nyaman. Kami akan lakukan boikot produksi jika Untung Kurniadi tidak dipecat,” teriak Abdul Razak dalam orasinya.
Dalam pernyataan sikapnya, pengunjuk rasa juga membeberkan ‘dosa’ Dirut PDAM Tirta Pakuan. Dalam fakta kesewenangan Untung Kurniadi yang disebut pendemo diantaranya yakni menaikan jasa produksi bagi dirut tahun 2015 sebesar 218 persen. Sementara, pegawai hanya 10-13 persen.
“Dana insentif bagi pegawai pada Januari 2016 turun 33 persen sementara untuk dirut malah meningkat 172 persen. Kemudian, tidak adanya penyesuaian gaji pegawai dari tahun 2013-2016,” tukas pria yang disapa Jack.
Para pendemo juga mempersoalkan pemecatan Pegawai Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) lantaran tidak mengizinkan salah seorang wartawan media lokal masuk ke ruang dirut. Selain itu, para pegawai juga mengeluhkan studi banding dirut ke Thailand beberapa waktu lalu yang disinyalir menggunakan dana PDAM.
Sayangnya, niat ratusan pendemo ingin mengadu ke Walikota Bogor harus berbuntut kecewa. Pasalnya, Bima Arya Sugiarto diketahui tengah berada di Hiroshima, Jepang. Akhirnya, Wakil Walikota (Wawalkot) Bogor, Usmar Harimar menerima pengujuk rasa PDAM Tirta Pakuan.
Didepan ratusan pendemo, Usmar Hariman menjanjikan akan menyampaikan aspirasi karyawan kepada walikota dan menindaklanjuti usulan karyawan PDAM untuk untuk memecat dirut PDAM.
“Aspirasi kalian akan saya sampaikan kepada bapak walikota, kebetulan beliau sedang tidak ada di sini dan keputusan seluruhnya ada di tangan walikota. Kami langsung memanggil direksi PDAM, akan kami dalami kasus ini bersama Bawas dan Kadis,” tutur Usmar.
Merasa tidak puas karena Walikota Bogor sedang berada di Jepang dan tidak ada keputusan yang bisa diambil Wawalkot Usmar Harimar, ratusan pendemo BUMD Kota Bogor itu meninggalkan balaikota dan selanjutnya mengadu ke DPRD Kota Bogor. (eko)