Sejak Rabu, (3/10/2018) pukul 08.47 Wita hingga Kamis (4/10/2018) aktifitas erupsi Gunung Soputan terus menampakan geliatnya. Letusan abu vulkanik yang disertai suara gemuruh hingga pukul 06:36 Wita masih terdengar dengan kolom abu setinggi 1.500 meter dari puncak gunung mengarah ke Minahasa Selatan.
Bahkan dampak abu dari letusan Gunung Soputan tersebut tak hanya dirasakan warga di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) dan Minahasa Selatan (Minsel), namun juga warga Kota Manado. Sebelumnya pukul 04.09 Wita pun terlihat luncuran awan panas ke arah timur laut dari puncak gunung disertai letusan stromboli setinggi 100-200 meter.
Kepala Pos Pemantau Gunung Soputan Asep Saifullah di Silian mengungkapkan bahwa kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal, dan condong ke barat dan barat laut. Ia juga menuturkan Kepulan asap putih kelabu juga terlihat dari puncak gunung, dengan estimasi ketinggian 1.000 sampai 2.000 meter.
“Oleh karena itu kita minta aar Warga dan pendaki diminta tidak beraktifitas atau mendekati area dalam radius empat kilometer dari puncak gunung,” kata Asep, Kamis (4/10/2018).
Menyikapi kondisi tersebut, sebagai langkah antisipasi serta menjaga kenyamanan masyarakat dalam beraktifitas dan setelah berkoordinasi dengan TNI dan Polri Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara memberlakukan status siaga satu.
“Hal tersebut dilakukan berdasarkan pengalaman yang terjadi pada letusan Gunung Soputan sebelumnya. Status ini diberlakukan jika terjadi letusan dengan eskalasi yang lebih besar sehingga berdampak pada kehidupan masyarakat,” ujar Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap di Ratahan, Kamis (4/10/2018).
James menuturkan saat ini wilayah Minahasa Tenggara tak begitu parah merasakan dampak erupsi. Hal itu menurut James karena pergerakan angin ke arah barat laut menuju Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minahasa Selatan. Namun walau begitu, pihaknya tak mau ambil resiko, ia menegaskan bahwa semua jalur pendakian telah ditutup dengan penjagaan ketat aparat keamanan.
Untuk diketahui, Gunung Soputan merupana salah satu gunung api paling aktif di Pulau Sulawesi dan sering meletus, baik eksplosif maupun efusif. Gunung ini beberapa kali meletus dalam kurun beberapa tahun terakhir, di antaranya pada 2000-2003, 2004, 2005, 2007, 2008, 2011, 2012, 2016, dan 2018. Dalam catatan sejarah gunung ini erupsi pertama kali pada 1785. Sementara letusan terdahsyat terjadi pada 1966 dan 1982.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.