Laskar Nawacita Seknas Jokowi prihatin melihat perkembangan situasi makin maraknya tekanan publik yang menuduh pidato Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) di Kepulauan Seribu sebagai bentuk penistaan agama. Keprihatinan tersebut disebabkan oleh semakin biasnya arah tuntutan, yang justru mengarah ke Presiden Jokowi. Menurut Laskar Nawacita Seknas Jokowi, ini adalah kasus orang per orang tak ada kaitannya dengan kinerja pemerintahan Jokowi-JK.
“Kami sangat mengapresiasi pernyataan Kapolri, Jendral Tito Karnavian yang telah menegaskan pihaknya tidak akan membela Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaha Purnama (Ahok) dalam dugaan kasus penistaan agama. Dan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok jangan sampai menyeret-nyeret Presiden Jokowi dan pemerintahan Jokowi-JK. Karena kasus ini tak ada hubungannya sama sekali dengan kinerja dan jabatan Presiden Jokowi”. Demikian pernyataan Rudi Hartawan Tampubolon, SE, Ketua Laskar Nawacita Seknas Jokowi.
Menurut Rudi, bias itu terjadi hanya berdasarkan asumsi, karena Ahok dulunya Wakil Gubernur di masa Jokowi menjadi Gubernur DKI. Sehingga mereka mengira Jokowi akan mendukung dan membela Ahok dalam pilkada DKI nanti.
“Tidak ada itu Jokowi akan bela Ahok! Jokowi sekarang adalah Presiden RI yang mengurusi dan mensejahterakan lebih 250 juta rakyat Indonesia. Jokowi tidak akan mengurusi Ahok yang hanya 1 dari sekian banyak pemimpin lokal di negara yang berdaulat ini” kata Rudi dengan semangat.
Rudi juga menjelaskan bahwa lembaganya tidak rela masalah dugaan penistaan yang dituduhkan ke Ahok dikait-kaitkan dengan Jokowi, apa lagi kemudian justru Jokowi dijadikan sasaran aksi yang akan berlangsung pada hari Jumat tanggal 4 Nopember 2016 nanti.
“Jumat ini, akan ada aksi anti Ahok dan aksi dugaan penistaan yang diarahkan ke istana. Apa maksudnya itu? Â Jangan membangunkan macan tidurlah..” tambahnya lagi.
“Jangan gara-gara dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok rusak seluruh tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Jangan dugaan penistaan agama, dijadikan alat untuk menjatuhkan wibawa  Pemerintahan Jokowi-JK yang akan mencabik-cabik NKRI. Laskar Nawacita Seknas JOKOWI siap membela kedaulatan NKRI dari para oportunis-oportunis yang menginginkan negara terpecah belah” lanjut Rudi lagi.
Saat ditanyakan, bagaimana jika kemudian Ahok dianggap bersalah oleh aparat penegak hukum, Rudi menyatakan bahwa dia tidak segan-segan meminta Kapolri untuk menahan Ahok.
“Sebagai salah satu pendukung setia Jokowi-JK, dalam kesempatan ini kami juga meminta agar semua komponen bangsa, untuk menjaga keutuhan NKRI, agar upaya membangun kesejahteraan rakyat dapat berkelanjutan” pungkas Rudi