Duta Besar Indonesia di Belgia Yuri O Thamrin dan Perwakilan dari Kedubes Belgia di Indonesia Cristophe Van Overstaeten, serta didampingi oleh Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, mengunjungi Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang (05/11/2018). Kunjungan ini dimaksudkan untuk menyaksikan langsung progress pertumbuhan dan performana sapi Belgian Blue yang berbobot raksasa, dan sedang dikembangkan di Indonesia.
Informasi tersebut diperoleh redaksi dari rilis yang dikeluarkan oleh Biro Humas dan Informasi Publik Kementan. Dalam rilis teraebut, Yuri O Thamrin memberikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian atas keberhasilannya mengembangkan sapi Belgian Blue di Indonesia. Ia berharap performa sapi Belgian Blue dengan perototannya yang luar biasa dan potensi karkasnya yang besar (70 – 80%) dapat menjadi peluang pengembangan sapi di Indonesia.
Yuri berharap agar upaya yang dilakukan pemerintah ini, kedepannya dapat memenuhi kebutuhan protein hewani asal ternak bagi masyarakat Indonesia. Ia lalu menyatakan bahwa untuk meningkatkan keberhasilan pelaksanaan pengembangan sapi Belgian Blue, saat ini Indonesia sedang mengusulkan kerjasama dengan Pemerintah Belgia, terutama dalam rangka peningkatan SDM.
“Kami yakin pengengembangan belgian blue di Indonesia akan berhasil jika dilihat dari progressnya saat ini,” kata Yuri.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Sugiono menjelaskan, Belgian Blue merupakan rumpun sapi potong kelompok bos taurus yang berasal dari negara Belgia. Keunggulan sapi ini diantaranya mempunyai konformasi perototan yang baik dan persentase karkas yang tinggi sekitar 20% lebih tinggi dari persentase karkas sapi pada umumnya, kandungan lemak yang relatif lebih rendah dan memiliki efisiensi penggunaan pakan yang baik.
“Potensi produksi karkas yang tinggi dan performans yang baik merupakan harapan bagi pemenuhan kebutuhan protein bagi masyarakat,” ungkapnya.
Pengembangan Belgian Blue di BET Cipelang dimulai sejak tahun 2016, dimana mulai dilakukan pengadaan embrio beku dan semen beku Belgian Blue. Kegiatan ini kini telah membuahkan hasil yang ditandai dengan kelahiran sapi hasil persilangan antara semen beku Belgian Blue dengan sapi perah melalui inseminasi buatan (IB) Besar Indonesia di Belgia dan kelahiran sapi murni hasil transfer embrio (TE).
Program pengembangan Belgian Blue merupakan terobosan dari Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk melakukan introduksi bangsa sapi baru Belgian Blue dalam jumlah yang lebih banyak lagi. Mentan Amran menargetkan pada tahun 2019 akan ada kelahiran keturunan Belgian Blue menjadi 1.000 ekor baik melalui transfer embrio maupun inseminasi buatan. Pengembangan sapi Belgian Blue saat ini masih dilakukan secara terbatas di 11 (sebelas) Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementan.
Teknologi transfer embrio dilakukan dengan menggunakan embrio yang berasal dari Belgia. Impor dilakukan pada tahun 2017 dan 2018 masing-masing sebanyak 900 embrio. Pelaksanaan transfer embrio dilakukan untuk menghasilkan sapi Belgian Blue murni (100%). Keturunan hasil TE akan digunakan di BBIB nasional sebagai penghasil semen beku dan pada UPT perbibitan lingkup Kementan.
Sementara itu, Teknologi inseminasi buatan dilakukan dengan menggunakan semen beku sapi Belgian Blue yang diimpor dari Belgia pada tahun 2018 sebanyak 1000 straw, sehingga diharapkan akan dihasilkan keturunan sapi Belgian Blue dengan komposisi darah 50%. Keturunan ini akan dilakukan inseminasi buatan dengan semen beku Belgian Blue dan akan dihasilkan keturunan sapi Belgian Blue dengan komposisi darah Belgian Blue 75%.
Sampai dengan tanggal 04 November 2018, total kelahiran sebanyak 91 ekor, 47 ekor hasil transfer embrio dan hasil inseminasi buatan sebanyak 44 ekor. Sedangkan sapi yang bunting dari inseminasi buatan sebanyak 126 ekor dan transfer embrio sebanyak 150 ekor.
Sapi hasil transfer embrio pertama dan hasil persilangan pertama yang lahir di BET Cipelang saat ini telah didistribusikan ke BBIB Singosari untuk diproduksi semen bekunya. Setelah mendapatkan rekomendasi dari komisi bibit dan pakar pendamping, semen beku ini akan diedarkan ke seluruh masyarakat peternak Indonesia.
Selain dari BET Cipelang, kelahiran Belgian Blue saat ini juga ada di beberapa UPT pelaksana lainnya, diantaranya: Balitnak, BBPTUHPT Baturraden, BPTUHPT Sembawa, BPTUHPT Padang Mangatas, BBPKH Cinagara.
Sementara itu, Kepala BET Cipelang Oloan Parlindungan mengatakan, Persilangan sapi BB dengan bangsa sapi lain menghasilkan pola warna yang unik dan beragam. Persilangan sapi Belgian Blue dilakukan dengan bangsa sapi FH, Simmental, Limousin, Angus, Brahman, PO, Aceh, Madura.
Selain melakukan persilangan sapi Belgian Blue dengan bangsa lainnya, BET Cipelang telah mencoba melakukan produksi embrio yang dihasilkan dari sapi Aceh dan semen beku BB untuk menghasilkan keturunan Belgian Blue dengan komposisi darah 50%. Dari hasil produksi embrio ini, telah lahir sapi keturunan Belgian Blue yang lahir secara normal tanpa operasi caesar.
Selain itu juga dilakukan produksi embrio pada sapi keturunan Belgian Blue betina dengan semen beku Belgian Blue untuk menghasilkan keturunan Belgian Blue dengan komposisi darah 75%. Perkawinan antar sapi keturunan Belgian Blue menghasilkan sapi dengan bobot lahir yang normal, sehingga dapat lahir secara normal tanpa operasi caesar.
“Sapi-sapi hasil persilangan inilah yang kelak akan dikembangkan di Indonesia karena mampu lahir secara normal tanpa operasi caesar, namun memiliki pertumbuhan dan performans tubuh yang bagus,” pungkasnya.
Biro Humas dan Informasi Publik Kementan
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.