BOGOR – Tiga hari lagi, tepatnya 18 April 2016 mendatang ujicoba Sistem Satu Arah (SSA) diseputar Kebun Raya Bogor (KRB) yang digagas Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto selesai. Legislator DPRD Kota Bogor menilai, sejauh ini SSA belum menjadi solusi mengatasi kemacetan. Selain banyak masyarakat yang mengeluhkan kemacetan berpindah ke beberapa titik tepi Kota Bogor. Anggaran yang digunakan untuk ujicoba SSA pun disimpulkan tidak jelas.
“Masih banyak kekurangan dari ujicoba SSA ini. Selain nomenklatur biaya operasional dan pembangunan rambu pendukung SSA lainnya, tidak ada di APBD 2016. DPRD yang menjadi mitra eksekutif, tidak pernah diajak bicara,” tukas ketua Fraksi PKS, Najamudin saat diwawancarai indeksberita.com, Jumat (15/4/2016).
Kritik senada juga dilontarkan Anggota Komisi C DPRD Kota Bogor, Budi. Dia juga membantah rumor berhembus yang menyebutkan kebijakan SSA pesanan Istana Bogor.
“Kita mengapresiasi upaya pemkot mengurai kemacetan. Tapi, tidak seharusnya ada opini SSA seolah-olah pesanan Istana Bogor. Tidak benar itu! Yang saya tahu, SSA ini murni produk kebijakan walikota. Selain itu, banyak masyarakat Kota Bogor yang sudah mengeluhkan ujicoba SSA,” tandasnya.
Pada bagian lain, Ketua DPRD Kota Bogor Untung Maryono menegaskan, pihaknya akan mengevaluasi ujicoba SSA saat selesai waktunya.
“Nanti akan dievaluasi DPRD. Pemkot tidak bisa sembarangan mempermanenkan SSA,” tutur Untung.
Sementara itu, kabar Pemkot Bogor bakal mempermanenkan ujicoba SSA belakangan semakin santer terdengar. Terbukti, belakangan ini akan dibuat Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Juanda, Kecamatan Bogor Tengah. Wakil Wali Kota Bogor, Usmar Hariman saat dikonfrimasi mengatakan, JPO merupakan satu unsur dari program Bogor Transportasi Orientasi Program (B-TOP).
“Melihat kondisi Jalan Juanda yang lebar dan dilalui oleh kendaraan berkecepatan tinggi, maka, jembatan penyeberangan dirasa sangat diperlukan. Tapi sementara digunakan pita kejut dulu,” tuntas Usmar. (eko)