Kamis, 21 September 23
Beranda Featured DPR RI: Perbatasan Jangan Lagi Terpinggirkan

DPR RI: Perbatasan Jangan Lagi Terpinggirkan

0
DPR RI: Perbatasan Jangan Lagi Terpinggirkan

Minimnya insfratruktur dan masih terkendalanya pasokan listrik di provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yang menyebaban aktivitas masyarakat sering terhenti, mendapat perhatian serius dari Ari Yusnita. Anggota Komisi VII DPR RI tersebut menuturkan bahwa sebagai provinsi termuda, Kaltara memang masih berbenah, namun ia menegaskan bahwa berbenah bukan berarti harus tertinggal.

Ditemui disela-sela kunjunganya di Nunukan, Senin (6/3/2017), Ari mengatakan seharusnya persoalan listrik dan insfratruktur ini dapat dipikul dan diperjuangkan sama-sama. Dirinya pun kembali menegaskan bahwa sekalipun yang membidangi insfratruktur bukan Komisinya melainkan Komisi V, namun ia akan berusaha melakukan langkah-langkah guna mendapatkan solusi dari aspirasi yang ada .

“Disamping itu saya juga berharap agar dalam memperjuangan segala aspirasi terutama dalam hal listrik ini,juga harus disertai penguatan aspirasi dari para Kepala Daerah. Dan saya siap kok untuk memperjuangkanya,” tutur Ari

Ari juga mengungkapkan bahwa persoalan listrik untuk saat ini memang menjadi sebuah permasalahan yang sangat krusial di Kaltara khususnya di Tarakan dan Nunukan. Namun Ari menambahkan bahwa apabila semua pihak dapat bergandeng tangan untuk memperjuangkanya, maka solusi yang bermuara pada kesejahteraan rakyat bukan sebuah hal sulit untuk dicapai.

“Sebagai contoh, PLTU Gunung Seriang di Bulungan yang mangkrak dan terancam tidak dilanjutkan. Namun karna kita memperjuangkan hal ini. Alhamdulillah, PLTU tersebut sekarang dapat beroperasi kembali ” ujarnya.

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Gunung Seriang, Kabupaten Bulungan memang sempat mangkrak sejak Mei 2014 lalu. BUMN PT Adhi Karya selaku kontraktor pelaksana, akan kembali melanjutkan pengerjaan mega proyek yang diperkirakan akan menghasilkan daya 14 megawalt tersebut.

Disinggung permasalahan yang menimpa masyarakat Krayan, Kabupaten Nunukan, tentang minimnya insfratruktur bahkan saat ini mobilisasi warga terpaksa harus melewati Sabah-Malaysia, Ari berjanji akan segera mengambil sikap terkait permasalahan itu. Ari menambahkan seharusnya semua daerah perbatasan terutama pedalaman di Indonesia ini dapat menjadi garda depan negara dan bukan malah terpinggirkan dalam pembangunan.

“Terkait permasalahan tentang mobilisasi masyarakat yang harus melewati Malaysia baru bisa mencapai Krayan, jujur saya sangat sedih. Inshaa Allah saya pasti akan memperjuangkan hal ini sambil saya pelajari kronologisnya. Pada intinya, sesuai Nawacita, nggak boleh lagi perbatasan ini terpinggirkan,” pungkas politikus Partai NasDem tersebut.